Trump Sebut Zelenskyy Bertindak Berlebihan dalam Pertemuan di Gedung Putih

Donald Trump. (Foto: Gage Skidmore via Wikimedia Commons)

WASHINGTON – Presiden AS, Donald Trump, menilai bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bersikap berlebihan setelah pertemuan mereka di Gedung Putih berakhir dengan ketegangan.

Saat berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Florida, Jumat (28/2/2025), Trump kembali menegaskan keinginannya untuk mencapai perdamaian dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

Pernyataan ini muncul setelah debat sengit antara Trump, Zelenskyy, dan Wakil Presiden JD Vance di Ruang Oval Gedung Putih.

“Dari sudut pandangnya, ia terlalu berlebihan. Kami menginginkan perdamaian. Kami tidak mencari seseorang yang akan merekrut kekuatan yang kuat dan kemudian tidak berdamai karena mereka merasa berani,” kata Trump, mengkritisi sikap Zelenskyy.

Ia menegaskan bahwa AS tidak menginginkan konflik berkepanjangan dan menolak terlibat dalam perang yang berlangsung selama satu dekade.

“Kami tidak ingin terlibat dalam perang selama 10 tahun dan bermain-main,” ujarnya.

Menurut Trump, Zelenskyy tampaknya ingin terus berperang dan berharap AS bergabung dalam konflik tersebut. Namun, Trump menilai posisi Ukraina saat ini sangat lemah.

“Dia adalah orang yang ingin kita bergabung dan terus berperang. Tetapi posisinya sangat lemah. Saya ingin perdamaian segera,” kata Trump.

Ia juga mengklaim bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebenarnya ingin mengakhiri perang. Oleh karena itu, ia mendesak Zelenskyy untuk segera melakukan gencatan senjata.

“Kita akan mengakhiri perang atau membiarkannya bertempur. Dan, jika dia bertempur, hasilnya tidak akan bagus karena tanpa kita (AS), dia tidak akan menang,” kata Trump.

Trump menegaskan bahwa AS tidak akan terus mendukung Ukraina jika perang berlanjut, karena tanpa dukungan Amerika, Ukraina tidak akan bisa menang.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 10 menit itu, terjadi perang kata-kata yang cukup tajam, di mana Zelenskyy berusaha mempertahankan sikapnya mengenai konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Setelah perdebatan itu, Zelenskyy meninggalkan Gedung Putih, sementara upacara penandatanganan kesepakatan mineral dan konferensi pers bersama yang sebelumnya dijadwalkan akhirnya dibatalkan.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here