
ATHENA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengecam serangan terbaru Israel terhadap sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza.
“Warga sipil harus dilindungi setiap saat. Gedung PBB tidak boleh disalahgunakan, atau dijadikan sasaran serangan,” kata Josep Borrell melalui media sosial X, Senin (8/7/2024),
Borrell mengaku terkejut dengan serangan tersebut dan mendesak Hamas serta Israel untuk menyetujui gencatan senjata.
Pada Sabtu (6/7/2024), militer Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan militan Hamas di dalam sekolah Al-Jaouni di Nuseirat. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan 16 warga Palestina dan melukai 50 lainnya.
Selama perang di Gaza, banyak warga sipil Palestina mencari perlindungan di sekolah-sekolah karena tidak memiliki tempat lain untuk berlindung.
Selama agresi di Gaza yang kini memasuki bulan kesembilan, Israel terus menyerang fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah.
Berdasarkan aturan perang, fasilitas-fasilitas tersebut tidak boleh diserang karena tindakan tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah aksi brutal yang terus berlangsung di Gaza sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 38.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta hampir 88.000 lainnya terluka, menurut laporan otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida dan dalam keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum serangan pada 6 Mei lalu.