JAKARTA, KBKNEWS.id – Dompet Dhuafa mendorong generasi muda untuk melihat wakaf bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai solusi pemberdayaan ekonomi umat. Pesan ini disampaikan dalam Sharia Economic Festival (SCOFEST) 2025 di Menara 165⁹, Jakarta, yang digelar bersama Kelompok Studi Ekonomi Islam Aktivis Syiar Ekonomi Syariah (KSEI AkSES).
Manager Literasi Wakaf Dompet Dhuafa, Imam Al Faruq, menjelaskan peran wakaf produktif dalam menciptakan ekosistem ekonomi berkelanjutan, salah satunya melalui Pesantren Tahfidz Green Lido (PTGL). “Program ini tidak hanya mencetak penghafal Al-Qur’an, tapi juga santri berjiwa wirausaha yang mengelola pertanian modern berbasis greenhouse,” ujarnya.
Dompet Dhuafa juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Seri 006 yang berakhir pada 15 Oktober 2025. Bersama CIMB Niaga Syariah, dana wakaf akan digunakan untuk pembangunan pesantren dan asrama santri di PTGL. “Lewat CWLS, kita bisa berinvestasi sekaligus beribadah,” kata Imam.
Ketua Umum KSEI AkSES, Syahrul Mubarak, menyampaikan apresiasinya kepada Dompet Dhuafa atas kontribusi dalam edukasi zakat dan wakaf. “Harapannya, Dompet Dhuafa terus menjadi platform wakaf terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu peserta SCOFEST, Nada, berharap semakin banyak anak muda yang melek ekonomi syariah. “Anak muda wajib tahu soal wakaf dan fiqih muamalah karena penting untuk masa depan ekonomi umat,” katanya.
Melalui SCOFEST 2025, Dompet Dhuafa menegaskan komitmennya memperkuat literasi wakaf dan memperluas dampak ekonomi syariah di kalangan generasi muda.

