Asa perdamaian membuncah di Gaza

0
172
Warga Gaza yang sudah menderita akibat konflik antara Hamas dan Isral sejak 15 bulan lalu bereuforia, turun ke jalan-jalan menyambut gembir gencatan senjata yang disepakati keduanya, Rabu 15/1

MIMPI warga Jalur Gaza, Palestina untuk menghirup udara perdamaian membuncah kembali setelah Israel dan kelompok Hamas yang sudah saling membunuh lebh dari setahun menyepakati gencatan senjata guna  mengakhiri perang di wilayah itu.

AFP melaporkan, kesepakatan untuk mengakhiri perang yang telah berkecamuk lebih dari 15 bulan itu juga mencakup pembebasan sandera dari kedua kubu, namun pihak Israel  memperingatkan, beberapa poin masih belum terselesaikan.

Namun apa pun hasilnya secercah harapan menuju perdamaian disambut antusias warga Gaza yang tumpahruah  ke jalanan di kota itu untuk menyambut kabar baik tersebut.

Wartawan kantor berita AFP melihat orang-orang berpelukan dan berfoto ria untuk merayakan pengumuman tersebut.

“Saya tak percaya mimpi buruk selama lebih dari setahun ini akhirnya berakhir. Begitu banyak orang meninggal, kami kehilangan segalanya,” kata Randa Sameeh (45) yang mengungsi dari Kota Gaza ke Kamp Nuseirat.

Ia menyatakan, warga Gaza butuh banyak waktu luang sehingga  begitu gencatan senjata dimulai, ia bermaksud akan berziarah ke permakaman untuk mengunjungi saudara dan anggota keluarga mereka yang tebunuh selama perang berkecamuk.

” “Kami menguburkan mereka di permakaman Deir El Balah yang tidak layak. Kami akan membangun makam baru untuk mereka dan menuliskan namanya di sana,” lanjut Sameeh.

Di luar Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir Al Balah, lokasi banyak korban perang dirawat, ratusan warga Palestina meneriakkan yel, bernyanyi, dan mengibarkan bendera.

Perundingan Gencatan Senjata Gaza dalam Tahap Akhir Anak-anak kecil, beberapa di antaranya tampak bingung dengan keriuhan itu, juga ikut berkumpul di luar rumah sakit.

Mereka berdesakan di antara orang dewasa dan menonton orang-orang diwawancarai media. Sekelompok anak laki-laki muda memimpin nyanyian perlawanan yang populer, sedangkan orang dewasa merekam momen itu di ponsel mereka.

Kerumunan juga terlihat di Khan Yunis, Gaza selatan. Para pemuda menabuh genderang dan bersorak merayakan gencatan senjata Israel-Hamas.

Di salah satu bagian kota, massa bersorak saat kendaraan kelompok bersenjata Palestina perlahan melaju di jalan. Anggota kelompok itu berdiri di pintu yang terbuka sambil melambaikan AK-47.

Perang Gaza kali ini diawali oleh serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga di wilayah  Israel Selatan dan membawa 250-an andera lainnya pada 7 Oktober 2023.

Israel membalasnya sehari kemudian dengan membombardir Gaza selang sehari kemudian (8 Oktober) sampai hari ini yang telah menewaskan 43.500 angoota Hamas dan warga sipil Palestina serta meluka ekitar 100-ribu orang lainnya.

Perang ternyata cuma menimbulkan korban manusia, luluh lantaknya sarana dan pasarana publik, sementara penyelesaian akhirnya tetap saja melalui dialog dan negosiasi. (AFP/ns)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here