JAKARTA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya virus zika ke Indonesia.
Lantaran letak geografis Singapura yang berbatasan langsung dengan Indonesia, khususnya dengan Kota Batam, hal itu segera dilakukan.
Selain itu, letak negara Singapura yang dekat, mobilitas orang yang datang dari Singapura ke Batam atau sebaliknya, sangat banyak.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Mohamad Subuh seperti dilansir Elshinta, Kamis (1/9) mengatakan, sejak dinyatakan oleh World Allergies Organization (WAO) bahwa penyakit zika merupakan penyakit yang menyebar ke dunia, pihaknya langsung melakukan langkah-langkah antisipasi.
Setelah melakukan langkah antisipasi, pihaknya langsung mengeluarkan surat edaran Februari 2016. Surat tersebut telah diteruskan ke semua kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dan dinas kesehatan kabupaten/kota. Tujuannya untuk menerapkan konsep 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur).
Hal lain yang akan dilakukan adalah memperketat kewaspadaan di bandara maupun pelabuhan Batam.
“Kami mengimbau para petugas untuk memeriksa kesehatan dan memantau bila ada gejala infeksi virus zika yang dialami oleh semua orang yang masuk ke Indonesia, setelah dari Singapura,” ucap Subuh
Menurut Subuh, untuk mencegah dan mendeteksi penularan zika maka setiap penumpang yang masuk ke Indonesia melalui Singapura akan diberikan health alert card di setiap pintu masuk bandara untuk mereka bawa. Dalam kartu ada keterangan nama, nomor penerbangan, nomor seat, tanggal kedatangan, jenis penerbangan, dan sebagainya.
“Bentuk kartunya sederhana. Ada peringatan yang memberikan informasi, bahwa apabila dalam waktu 10 hari Anda di rumah, anda mengalami demam dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit, maka segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti Puskesmas atau rumah sakit dengan harus membawa kartu tersebut,” jelas Subuh.