LANGSA – Dalam pertemuan konsolidasi yang diadakan di Musholla Kuala Langsa, Jl. Pelabuhan Kuala Langsa, Rabu (27/5/2015) yang di gagas Asosiasi Organisasi Pengelola Zakat Indonesia, Forum Zakat (FOZ) disepakati 10 rekomendasi untuk membantu manusia perahu dari Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Langsa Aceh dua pekan lalu.
Rekomendasi yang dibacakan Amin Sudarsono, panitia acara yang sehari-hari sebagai Kepala Sekretariat FOZ Pusat, ini merupakan hasil pemetaan dari kekuatan lembaga kemanusiaan yang membantu pengungsi dan berdasarkan kebutuhan penting yang diperlukan para pengungsi untuk jangka pendek dan panjang.
Pertama, Training Bahasa Indonesia dan Inggris, karena para pengungsi kebanyakan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan relawan. Jadi relawan tidak mengetahui kebutuhan mereka yang mendasar dan urgent karena terhalang komunikasi. Dibutuhkan relawan untuk menjadi guru mereka.
Kedua, membentuk Komite Nasional Solidaritas Rohingya (KNSR) diinisiasi oleh ACT disarankan untuk dibuat secara masif senusantara, sehingga terbentuk kekuatan besar untuk membantu pengungsi.
Ketiga, mendirikan Child Playground, didirikan secara bersama oleh lembaga kemanusiaan untuk membantu anak-anak pengungsi agar terbebas dari trauma perjalanan yang tak menyenangkan dan membuat mereka bahagia selama di pengungsian.
Keempat, Mendirikan Shelter Pengungsi. Hunian sementara ini diperlukan agar pengungsi tidak tidur berdesakkan dalam satu ruangan. Sampai ada keputusan politik yang tepat untuk mereka, mereka akan ditampung di shelter. Jadi mereka bisa hidup lebih layak dari sebelumnya. “Kalau bisa juga didirikan Bilik Cinta, untuk menyalurkan hasrat biologis para pengungsi yang sudah berumahtangga,” ujar Amin.
Kelima, yang urgen dalam jangka cepat adalah membuat Papan Alas untuk Tidur. Selama ini para pengungsi hanya tidur beralas tikar di atas lantai gudang. Takutnya kelamaan mereka di sana akan menimbulkan penyakit baru atau mereka masuk angin.
Keenam, pengadaan Kipas Angin. Ruangan yang dipenuhi pengungsi dan suhu Aceh yang agak panas tentu membuat gerah para pengungsi. Untuk itu mereka memerlukan kipas angin yang cukup, agar ruangan menjadi sejuk.
Ketujuh, Gudang Bersama. Untuk lembaga-lembaga kemanusiaan yang akan membantu pengungsi di Aceh diperlukan gudang bersama agar terkoordinasi bentuk bantuan dalam jangka panjang. Setiap logistik yang dikirim untuk pengungsi ditempatkan di suatu gudang bersama. Barang yang keluar dari gudang sesuai kebutuhan dan disiapkan untuk jangka panjang.
Kedelapan, Trauma Healing. Perbaikan psikologi dan penyegaran diperlukan untuk pengungsi agar luka yang mereka bawa dari negeri asal dan kepedihan selama berbulan-bulan terombang-ambing di lautan dapat hilang. Mereka harus move on, sehingga diperlukan pendampingan khusus untuk anak-anak dan orang dewasa.
Kesembilan, Tabung Gas. Untuk kebutuhan memasak di dapur umum untuk ribuan pengungsi diperlukan tabung dan gasnya sebanyak mungkin. Jangan sampai saat dibutuhkan gas habis.
Kesepuluh, Pelatihan Keterampilan untuk ibu-ibu. Agar ibu-ibu tidak bete dan tetap bersemangat di pengungsian mereka perlu diberikan bimbingan untuk khusus mengenai keterampilan wanita. Seperti menjahit, kecantikan dan lainnya. Keahlian itu diharapkan dapat berguna untuk diwariskan kepada anak-anak mereka dan untuk mencari hidup di saat situasi mereka sudah stabil nanti.