LANGSA – Dalam pertemuan konsolidasi yang diadakan di Musholla Kuala Langsa, Jl. Pelabuhan Kuala Langsa, Rabu (27/5/2015) yang di gagas Asosiasi Organisasi Pengelola Zakat Indonesia, Forum Zakat (FOZ) terungkap apa saja yang sudah dilakukan oleh lembaga kemanusiaan di Indonesia untuk membantu manusia perahu dari Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Langsa Aceh dua pekan lalu.
Seperti yang dilaporkan Indra Wirman M, MDMC Muhammadiyah telah mendirikan mushalla untuk tempat ibadah para pengungsi dan melakukan pendampingan anak-anak dan ibu-ibu.
Andika Septian dari BSMI Langsa telah menyumbang untuk kebutuhan sanitasi sebanyak 10 buah.
Apiko Joko Mulyono dari ACT mengungkapkan, mereka telah membantu pengadaan 30 kipas angin, memotong 10 ekor sapi, pengadaan Children playground, berkerjasama dengan RZ membuka laundri gratis dengan menyumbang 3 mesin cuci, membelikan tabung gas untuk kebutuhan dapur umum yang dikelola Dinas Sosial Langsa, Aceh.
Sementara itu, Muhammad Yusuf Usman dari Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) melaporkan bahwa pihaknya memberikan bantuan uang tunai dan pakaian layak pakai kepada pengungsi yang diserahkan saat kedatangan Kemensos minggu lalu.
Sementara itu, Kepala Desa Kuala Langsa menyatakan mereka dari masyarakat sekitar menyediakan 20 orang sebagai tenaga relawan untuk berbagai keperluan termasuk dapur umum.
Zulkarnaen dari Yakum Emergency Unit, membantu kebutuhan logistik untuk pengungsi dan fokus pada kesehatan pengungsi karena mereka melihat banyak anak yang kurang gizi.
Sementara itu, Dedi Suyatno dari PKPU Langsa melaporkan, lembaganya telah memberikan dispenser, aqua galon, minuman mineral diserahkan ke posko BPBD. Sementara untuk pengungsi di Desa Bayen PKPU memberikan perlengkapan perempuan berkerjasama dengan IHH.
Eka Suwandi dari Dompet Dhuafa, melaporkan DMC DD telah mendirikan Sekolah Ceria, pendampingan anak-anak, mensuplay kebutuhan pendirian dapur umum dengan Dinsos Langsa dan mendirikan dapur mini (posko hangat untuk pengungsi dan relawan). Sementara di Lhoksomawe DD menurunkan Tim Kesehatan untuk memeriksa kesehatan pengungsi di sana.
Selain itu, DD juga mendirikan sekolah bahasa untuk pengungsi 10 s.d 25 th. Di antara mereka banyak yang tidak mengetahui alphabet, kosakata dan kalimat sederhana. DD juga mensupport pengadaan Children Playground.
Sementara itu Herlan dari Rumah Zakat (RZ) melaporkan pihaknya sudah memberikan bantuan bahan pangan dengan bersinergi dengan dinsos di dapur umum, bantuan kesehatan saat pengungsi berada di Pangkalan Susu, pembuatan sarana ibadah dan air wudu, laundri gratis bersama ACT, makanan berat untuk relawan, pijat untuk pengungsi dan relawan, kursus bahasa untuk pengungsi, pengadaan Children Playground, layanan keramas dan cukur rambut gratis untuk pengungsi.
Sebagian dari Lembaga kemanusiaan lainnya yang hadir dalam rapat ini, sedang melakukan need assessment untuk kebutuhan menentukan bantuan yang akan diberikan kepada pengungsi.