Anggaran Militer China Rp4.053 Triliun

0
41
Tentara China (PLA) terus mengasah diri dan meningkatkan keandalannya a.l dengan menggelontorkan anggaran yang pada 2025 mencapai Rp4.053 triliun.

Ambisi China untuk menjadi negara terkuat di dunia tercermin dari anggaran belanja militernya yang mencapai 245,65 miliar dollar AS pada 2025 atau setara Rp.4.053 trilun.

Bayangkan! anggaran militer sebesar itu berarti lebih besar dari APBN Indonesia pada tahun yang sama  (Rp3.621 triliun) atau sekitar 29 kali lipat anggaran pertahanan Indonesia (Rp139,2 triliun) setelah dipotong efisiensi Rp26,9 triliun.

Kenaikan 7,2 persen anggaran militer China itu terjadi di tengah tantangan ekonomi akibat pertumbuhan yang lamban selama tiga tahun terakhir serta tekanan geopolitik yang semakin meningkat, termasuk ketegangan terkait masalah Taiwan dan konflik di Ukraina.

Dibandingkan dengan 2013, tak lama setelah Presiden Xi Jinping berkuasa, anggaran pertahanan China 2025 yang diumumkan parlemen, Rabu (5/3),  naik dua kali lipat dari 720 miliar yuan ke 1,78 triliun yuan atau 245,65 miliar dollar AS.

Kenaikan belanja pertahanan tersebut jauh melampaui target pertumbuhan ekonomi China tahun ini, yakni sekitar lima persen.

Para analis mengatakan hal itu sudah diperkirakan dan mencerminkan ambisi Beijing untuk terus memodernisasi militernya di tengah tantangan geopolitik yang bergejolak.

Presiden Xi menargetkan untuk menyelesaikan modernisasi militer secara penuh pada tahun 2035, dengan militer China terus mengembangkan rudal, kapal, kapal selam, dan teknologi pengintaian canggih.

Bersamaan dengan itu, militer China berusaha meningkatkan kesiapan tempur dengan latihan dan simulasi yang lebih intensif, termasuk banyak latihan yang berfokus pada skenario pengambilalihan Taiwan.

Prioritas China, dipertanyakan

Sementara itu, International Institute for Strategic Studies (IISS) berbasis di London dalam survei, Februari lalu tentang militer dunia menyebutkan,  mengingat tantangan ekonomi China yang luas, mereka menghadapi pertanyaan yang semakin tajam mengenai mana yang harus diprioritaskan.

Kenaikan anggaran militer terjadi meskipun terdapat berbagai skandal korupsi yang menimpa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam dua tahun terakhir, yang menyebabkan tumbangnya dua menteri pertahanan dan seorang anggota Komisi Militer Pusat.

Dengan anggaran sebesar itu, China menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat sebesar 949,8 miliar dollar AS  (Rp3.621 triliun), disusul Rusia di ranknig ketiga dengan anggaran pertahanan sebesar 126 miliar dollar AS (sekitar Rp2.000 triliun).

Dengan anggaran sebesar itu, China mampu membangun kekuatan militernya, misalnya AL-nya mengoperasikan tiga kapal induk dan sekitar 600-an aneka kapal perang, paling tidak dari segi jumlah, melebihi kekuatan armada AS dengan 12 kapal induk dan 300-an kapal perang.

Total belanja militer dunia yang jumlahnya sekitar 2.5 triliun dollar AS atau sekitar Rp40 quadriliun tentu lebih bermanfaat untuk membangun ekonomi dan menyejahterakan umat manusia, jika tidak ada potensi ancaman konflik dan perang tentunya. (Reuters/ns)

 

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here