BANJARNEGARA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor dan tanah bergerak yang melanda wilayah tersebut dalam dua hari terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, menyatakan bahwa kabar mengenai adanya korban jiwa dalam bencana tersebut merupakan hoaks.
“Saya pastikan kabar tersebut merupakan hoaks. Kalaupun ada korban jiwa itu karena kecelakaan air di sungai, bukan karena bencana,” katanya, dilansir dari Antara.
Andri menginformasikan bahwa seluruh korban bencana longsor dan tanah bergerak di Banjarnegara dalam kondisi selamat, meskipun beberapa di antaranya terjebak dalam longsor atau mengalami luka ringan saat evakuasi.
Saat ini, masyarakat yang mengungsi berada dalam kondisi baik dan sehat di tempat pengungsian.
“Pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan, pendampingan, dan pengerahan sumber daya dalam upaya penanganan darurat, karena tanggap darurat kita sampai dengan 29 Februari,” kata Andri.
Dalam dua hari terakhir, tercatat 27 titik kejadian longsor dan tanah bergerak di berbagai lokasi, termasuk permukiman, infrastruktur jalan kabupaten yang putus, dan masjid. Fokus saat ini adalah penanganan bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan.
“Di Kalitlaga sementara ini seluruh rumah sudah rusak berat dan tidak layak ditempati. Selain itu, ada 26 keluarga yang kami ungsikan, bahkan ada 10 rumah yang sudah roboh karena pergerakan tanahnya terus terjadi secara pelan-pelan menuju ke arah Sungai Mrawung yang jaraknya sekitar 400 meter,” katanya.
BPBD bersama Forkopimcam Pagentan dan Pemerintah Desa Kalitlaga telah membentuk pos lapangan, menyediakan tempat hunian, dan memastikan kebutuhan dasar, kesehatan, serta logistik dapur umum lapangan terpenuhi.
“Hari ini (7/2/2024) kami bentuk dan kami distribusikan logistik,” katanya.
Menurut dia, BPBD Kabupaten Banjarnegara untuk sementara waktu mengosongkan area bencana tanah bergerak di Desa Kalitlaga karena pergerakan tanahnya masih cukup signifikan dan hampir setiap satu jam terdengar suara yang ditimbulkan oleh gerakan tanah.
 Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor dan tanah bergerak yang melanda wilayah tersebut dalam dua hari terakhir.){kind=link}