LONDON—Ada 34 juta anak usia sekolah yang terancam masa depannya. Mereka berada di negara-negara yang dilanda konflik dan perang saudara. Badan pendidikan PBB (Unesco) menaksir, sedikitnya dibutuhkan USD 2,3 milyar (IDR 290 trilyun) untuk membantu mereka.
“Kembali ke sekolah mungkin satu-satunya secercah harapan bagi banyakanak dan pemuda di negara-negara yang dilanda krisis,” kata Direktur Jenderal Unesco Irina Bokova. “Pendidikan harus dilihat sebagai bagian dari respon pertama ketika krisis menyerang,” tambahnya seperti dikutip the Sun Daily, Senin (29/6/2015).
Bokova menambahkan, sejak tahun 2011, setiap bantuan kemanusiaan yang disalurkan, empat persennya diarahkan untuk program pendidikan. “Namun, tahun lalu bidang pendidikan hanya menerima dua persen dari bantuan yang ada,” katanya.
Unesco juga melaporkan, pada 2013 ada 21 juta anak di daerah konflik yang membutuhkan bantuan pendidikan. “Tetapi hanya tiga juta yang mendapat bantuan ketika dana itu didistribusikan,” tukasnya.
