GAZA—Tentara Angkatan Laut Israel menahan laju armada kemanusiaan Freedom Flotilla yang mencoba menembus blokade Israel di laut Gaza. Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan, mereka tidak mengerahkan kekerasan untuk mengarahkan kapal utama misi Flotilla, Marianne ke Kota Ashdod.
Petros Stergiou, juru bicara misi ini mengatakan kepada Al Jazeera, mereka mengaku kehilangan kontak dengan Marianne sekitar pukul 2:00 waktu setempat pada Senin pagi. Dilaporkan sebelumnya, ada tiga kapal militer yang mendekati.
“Yang kita tahu, Angkatan Laut Israel menyerang Marianne sekitar 100 mil laut dari pantai Gaza,” kata Stergiou seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (29/6/2015).
“Sekali lagi, pemerintah Israel dan militernya telah bertindak seperti bajak laut dan menyerang kapal kami di perairan internasional.”
Juru bicara Angkatan Darat Israel Peter Lerner mengatakan penyitaan kapal itu berjalan lancar (tanpa pertumpahan darah), dan sekarang akan digiring ke Ashdod di Israel bagian selatan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Angkatan Laut Israel yang menahan para penumpang kapal. “Armada ini hanyalah demonstrasi kemunafikan dan kebohongan yang hanya membantu organisasi teroris Hamas dan mengabaikan semua kengerian di wilayah kami,” kata Netanyahu.
Kapal ini merupakan bagian dari misi “Freedom Flotilla III” yang merupakan konvoi empat kapal yang membawa aktivis pro-Palestina. Termasuk dalam rombongan ini anggota parlemen Arab Israel Basel Ghattas, mantan presiden Tunisia Moncef Marzouki, dan satu anggota parlemen Eropa.