Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan kesempatan untuk meraih pahala berlipat ganda. Allah Subhanahu wa Ta’ala melipatgandakan pahala di bulan ini, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Pahala bisa menjadi besar melalui dua cara: pertama, dengan meningkatkan kuantitasnya (misalnya, dilipatgandakan menjadi 100 atau 700 kali lipat), atau kedua, dengan meningkatkan kualitasnya (meskipun jumlahnya tetap satu, nilainya sangat besar di sisi Allah).
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya.
Berikut adalah lima sunah di bulan Ramadan yang sering dilupakan oleh sebagian orang:
1. Mengakhirkan Sahur (Takhrirus Sahur)
Mengakhirkan sahur adalah sunah yang sudah banyak diketahui. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, selain mengakhirkan sahur, ada sunah lain yang sering dilupakan, yaitu sahur bersama keluarga. Dalam hadis riwayat Bukhari, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa para sahabat biasa bersahur bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Ini menunjukkan bahwa sahur bersama keluarga adalah sunah yang patut dihidupkan kembali.
2. Tidak Berlama-lama dalam Sahur (Takjilus Sahur)
Sunah lain yang sering dilupakan adalah tidak berlama-lama saat sahur. Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya membuat bab khusus tentang hal ini, yaitu “Bab Takjilul Sahur” (bersegera dalam sahur). Maksudnya, sahur tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama. Cukup makan dan minum secukupnya, lalu segera menyelesaikannya agar tidak ketinggalan salat Subuh berjamaah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat biasa bersahur dengan cepat, biasanya antara azan pertama (azan Bilal) dan azan kedua (azan Subuh). Jarak antara kedua azan ini hanya sekitar 15-20 menit, sehingga mereka tidak berlama-lama dalam sahur.
3. Memperbanyak Doa, Terutama Saat Berbuka Puasa
Doa orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah, terutama saat menjelang berbuka. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak ditolak ketika dia berbuka.” (HR. Ibnu Majah)
Sayangnya, banyak orang yang lalai memanfaatkan momen ini. Alih-alih berdoa, mereka justru sibuk menyiapkan makanan atau menunggu waktu berbuka dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Padahal, inilah saat yang tepat untuk memohon ampunan, keberkahan, dan segala hajat kepada Allah.
4. Tetap Mesra dengan Pasangan Meski Sedang Berpuasa
Bulan Ramadan bukan alasan untuk menjauh dari pasangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan contoh yang baik dalam hal ini. Aisyah Radhiallahu Anha meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tetap mencium dan bercumbu dengan istrinya meskipun sedang berpuasa.
Hal ini menunjukkan bahwa puasa tidak menghalangi seseorang untuk tetap mesra dengan pasangannya, asalkan mampu menahan syahwat. Bahkan, sebagian ulama seperti Ibnu Hazam berpendapat bahwa mencium istri di bulan Ramadan adalah sunah karena Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam melakukannya.
5. Memperbanyak Membaca Al-Quran di Malam Hari
Membaca Al-Quran di bulan Ramadan memiliki keutamaan yang besar, terutama di malam hari. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Al-Quran dan puasa akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Membaca Al-Quran di malam hari lebih utama karena suasana yang tenang dan hati yang lebih khusyuk. Selain itu, malam hari, terutama sepertiga malam terakhir, adalah waktu mustajab untuk berdoa dan beribadah.