ACT Salurkan Bantuan untuk Korban Kelaparan di NTT

JAKARTA – Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerjasama dengan Masyarakat Relawan (MRI) Timor Tengah Selatan pada Senin (29/6) lalu menyalurkan bantuan berupa beras dan ikan kering kepada warga Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebanyak lima desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan dilanda kelaparan akibat kekeringan. Kelima desa itu adalah Desa Toineke, Tuafanu, Kiufanu, dan Oni di Kecamatan Kualin, dan Desa Oebelo di Kecamatan Amanuban Selatan. Kelaparan melanda sejak awal bulan Juni 2015.

Jumlah penduduk di lima desa tersebut sebanyak 12.204 jiwa yang terdampak gagal panen karena kekeringan. Bencana kelaparan kemudian semakin meluas ke dua desa lainnya, yaitu Desa Tuapakas di Kecamatan Toineke dan Desa Noemuke di Kecamatan Amanuban Selatan.

Akibat bencana kelaparan yang melanda kelima desa itu, warga terpaksa mengonsumsi putak, yaitu sejenis pakan ternak agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Ketua MRI Timor Tengah Selatan, Nur Hadi mengatakan, kedatangan mereka mengunjungi korban bencana kelaparan yang sudah termasuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah untuk bersilaturahmi.

“Kami datang ke sini ingin bersilaturahmi, ingin menyapa warga Nakmofa (Noemuke). Kami ingin berbagi semangat agar bapak dan ibu tetap tabah dan tawakal,” kata Nur seperti dikutip keterangan pers ACT, Selasa (07/07/2015).

Nur menambahkan, bantuan yang ACT dan MRI salurkan baru permulaan. Mereka berjanji akan terus mendistribusikan bantuan serupa ke desa-desa yang mengalami bencana kelaparan di Kecamatan Kualin.

Untuk diketahui, selain bencana kelaparan yang terjadi selama sebulan terakhir, NTT juga mengalami bencana bayi gizi buruk. Berdasarkan data Dinas Kesehatan NTT sebanyak 21.134 dari 426.140 bayi di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini mengalami kurang gizi dalam periode Januari sampai Mei 2015.

Kepala Dinas Kesehatan NTT, Stefanus Bria Seran mengatakan, dari total 21.134 bayi yang mengalami kurang gizi sebanyak 1.918 balita di antaranya menderita gizi buruk. Dia mengatakan penderita kurang gizi tersebar di Kabupaten Sikka sebanyak 5.174 balita, Timor Tengah Utara 4.236 balita, Timor Tengah Selatan 2.285 balita, Manggarai Barat 1.242, dan Kabupaten Belu 1.039 balita.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here