spot_img

Alasan Lailatul Qadar Disebut Malam Seribu Bulan dan Tanda-Tandanya

JAKARTA – Di bulan Ramadan terdapat malam yang istimewa bagi umat Islam yang dikenal sebagai lailatul qadar. Lailatul Qadar merujuk pada malam di mana ayat-ayat pertama Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Menurut Encyclopedia Britannica, malam tersebut menandai peristiwa Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.

Selain sebagai peringatan turunnya wahyu Al-Qur’an, lailatul qadar juga dianggap sebagai waktu di mana malaikat turun ke Bumi dengan tugas-tugas khusus untuk memberikan kedamaian, berkah, dan petunjuk dari Allah.

Banyak yang menyebut lailatul qadar sebagai malam seribu bulan. Namun, seringkali rincian detailnya kurang dipahami dengan baik.

Menurut Prof. Quraish Shihab, kata qadar dalam ayat-ayat Al-Qur’an memiliki tiga makna, yakni:

  • Malam Penetapan Allah bagi Perjalanan Hidup Manusia

Dalam surah Ad-Dukhan ayat 3-5 dijelaskan tentang pengertian malam lailatul qadar tentang penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

“Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.”

  • Malam Penuh Kemuliaan

Lailatul qadar adalah malam mulia yang tiada bandingannya karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an sehingga setara dengan kemuliaan seribu bulan.

Hal ini terdapat dalam surah Al-Anam ayat 91 tentang kaum musyrik yang tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pada masyarakat.

  • Malam yang Sempit

Pengertian ini mengacu pada banyaknya malaikat yang turun ke Bumi seperti dituliskan pada surah Ar Ra’d ayat 26.

Malam 10 hari terakhir Ramadan juga memiliki keutamaan yang tidak dimiliki malam lainnya karena malam ini lebih baik dari seribu bulan.

Siapapun yang mengerjakan ibadah di malam ini maka pahalanya setara dengan 83 tahun lebih.

Pada malam ini juga diperingati sebagai malam turunnya Al-Qur’an secara keseluruhan dari lauhul mahfudz ke Baitul Izzah.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Datangnya malam ini pada dasarnya dirahasiakan oleh Allah dari umat Islam. Nabi Muhammad bahkan hanya menganjurkan agar kita mencari malam tersebut terutama pada malam 10 hari terakhir Ramadan.

“Carilah lailatul qadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan Ramadan.” (HR Bukhari)

Meskipun menjadi rahasia Allah, umat Islam diberi petunjuk untuk memprediksi kapan malam tersebut tiba melalui tanda-tandanya. Yaitu, keesokan hari setelah lailatul qadar suasana pagi akan terasa tenang dengan cahaya mentari yang redup (tidak panas).

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab:

“Lailatul qadar itu adalah malam, ketika Rasulullah memerintahkan kami untuk menegakkan salat di dalamnya, malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya Matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang terik menyilaukan.” (HR Muslim 1272)

Tanda lain dari datangnya malam spesial di bulan Ramadan ini adalah pada malam hari langit sangat bersih. Hawanya tidak dingin maupun tidak panas. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

“Sesungguhnya Rasulullah bersabda tentang (tanda-tanda) lailatul qadar (yaitu) malam yang mudah, indah, tidak (berhawa) panas atau dingin, Matahari terbit (pada pagi harinya) dengan cahaya kemerahan (tidak terik).” (HR Bukhari)

spot_img

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


spot_img

Latest Articles