Alih Generasi, Terhambat “Money Politics”

Data dari KPU yang diolah harian Kompas (12/8) menyebutkan, hanya 72 dari 575 anggota DPR terpilih (2019 - 2024) berusia di bawah 40 tahun. Mereka tidak mampu melawan petahana yang memiliki jaringan kuat dan juga modal uang.

HANYA 12,5 persen atau 72 dari 575 anggota terpilih DPR periode 2019 -2024 tergolong berusia muda dibandingkan dengan 16,4 persen atau 92 dari 560 anggota DPR pada periode sebelumnya (2014 – 2019).

Data KPU yang diolah harian Kompas (Kompas, 12/8) mengindikasikan adanya persoalan dalam proses regenerasi politik di negeri ini.

Jika tidak serius diatasi, dikhawatirkan bakal terjadi kesenjangan generasi antara politisi yang menentukan kebijakan dan kawula muda yang mulai tampil di berbagai sektor di tengah makin pesatnya kemajuan transformasi digital.

Yang juga membuat miris, 36 atau separuh dari 72 caleg muda tersebut diduga memiliki relasi kekerabatan dengan elite politik di daerah mau pun di tingkat nasional seperi anak, isteri, menantu sampai cucu.

Sebenarnya jumlah caleg muda yang berkontestasi tidak banyak berbeda antara periode lalu dan 2019 – 2024 yakni sekitar 28 persen atau 1.524 caleg berusia di bawah 40 tahun dari total 5.052 caleg.

Tambahan lagi, berdasarkan data BPS 2018, sekitar 40 persen dari 265 juta penduduk Indonesia berada pada kelompok usia 15 – 39 tahun.

Agaknya kawula muda yang tidak memiliki jaringan kekerabatan yang kuat dan sekaligus juga kemampuan finansial membuat banyak yang berguguran walau peluang mereka sebenarnya cukup terbuka lebar.

Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtiar juga mengaku, walaupun partai telah membuka ruang yang luas bagi kaum muda, mereka menghadapi berbagai kendala termasuk isu bernuansa SARA di daerah tertentu.

“Belum lagi politik uang yang masih masif terjadi, sehingga membuat mereka yang minim modal tidak mampu bersaing melawan petahana, “ ujarnya.

Yang menggembirakan, dari sisi gender, persentase kaum perempuan anggota DPR 2019 – 2024 meningkat menjadi 38,9 persen dibandingkan periode 2014 – 2019 (31,2 persen), sebaliknya kaum laki turun dari 68,8 persen pada periode lalu menjadi 61,1 persen.

“Sepanjang politik uang masih marak, jangan bermimpi untuk mendapatkan caleg, kemudian anggota legislatif terpilih yang bermutu. Hasil yang dicapai kini, mungkin memang cuma segitu”.