JAKARTA – Bulan suci Ramadan selalu menjadi momen istimewa yang dinanti oleh umat Islam dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua. Semua menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan suka cita.
Selama bulan penuh berkah ini, umat Islam berupaya meningkatkan ibadah seperti berpuasa, salat tarawih, berselawat, serta berbagi dengan sesama.
Namun, bagi perempuan yang sedang mengalami haid, terdapat beberapa ketentuan khusus dalam beribadah. Mereka tidak diwajibkan melaksanakan salat dan dilarang menyentuh mushaf Al-Qur’an secara langsung.
Lalu, bagaimana seorang perempuan tetap bisa beribadah selama masa haid?
Haid atau menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada hampir semua perempuan, berupa pendarahan yang berasal dari dinding rahim. Biasanya berlangsung selama 5 hingga 7 hari, dengan siklus antara 28 hingga 35 hari.
Dalam Al-Qur’an, haid disebut sebagai adza, yang bermakna sesuatu yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi bukanlah suatu penyakit.
Meskipun ada ibadah tertentu yang tidak dapat dilakukan, masih banyak amalan yang bisa dikerjakan oleh perempuan selama masa haid di bulan Ramadan.
Amalan yang Dapat Dilakukan Perempuan Saat Haid
Berdasarkan informasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), terdapat sejumlah amalan yang tetap bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid.
Meskipun tidak dalam keadaan suci, mereka tetap memiliki kesempatan untuk meraih pahala dan keberkahan Ramadan. Berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan:
1. Memperbanyak Zikir dan Selawat
Meskipun tidak dapat melaksanakan shalat, perempuan yang sedang haid tetap dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan selawat. Amalan ini dapat membawa ketenangan jiwa serta menjadi ladang pahala.
Mengucapkan kalimat thayyibah seperti tahmid (Alhamdulillah), tasbih (Subhanallah), dan takbir (Allahu Akbar) juga bisa menjadi pengganti ibadah shalat. Rasulullah SAW bersabda:
“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1.000 kebaikan atau dihapus darinya 1.000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)
2. Mengulang Hafalan Al-Qur’an (Murajaah)
Meskipun perempuan yang sedang haid dilarang menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur’an, mereka tetap dapat membaca atau mengulang hafalan Al-Qur’an yang telah mereka kuasai. Alternatif lainnya adalah membaca terjemahan Al-Qur’an agar tetap mendapatkan manfaat dan hikmah dari ayat-ayat suci.
3. Memperbanyak Istigfar
Istigfar adalah amalan yang bisa dilakukan kapan saja dan dalam kondisi apa pun, termasuk saat haid. Selain sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, istigfar juga memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang istiqamah membaca istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Dawud)
4. Menjaga Kebersihan Diri
Beberapa perempuan masih beranggapan bahwa saat haid, mereka tidak perlu menjaga kebersihan, seperti menyisir rambut atau memotong kuku karena dianggap tidak diperbolehkan. Padahal, Islam sangat menganjurkan kebersihan dalam segala kondisi.
Dalam sebuah hadis, Aisyah RA pernah menceritakan bahwa ketika ia mengalami haid saat berhaji bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…” (HR Bukhari 317 & Muslim 1211)
Hadis ini menunjukkan bahwa perempuan tetap dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan merawat diri, meskipun sedang dalam masa haid.
5. Memperbanyak Doa
Berdoa merupakan ibadah yang tidak dibatasi oleh kondisi apa pun, sehingga tetap dapat diamalkan oleh perempuan yang sedang haid.
Salah satu doa yang dianjurkan untuk terus dibaca adalah doa yang diriwayatkan dari Aisyah RA dalam menyambut malam Lailatul Qadar.
Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai doa yang sebaiknya dipanjatkan saat bertemu malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampunilah aku.”
Meskipun ada beberapa ibadah yang tidak dapat dilakukan saat haid, perempuan tetap memiliki banyak kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadan.
Dengan memperbanyak zikir, membaca doa, mengulang hafalan Al-Qur’an, menjaga kebersihan diri, serta beristigfar, mereka tetap dapat meraih keberkahan dan pahala di bulan suci ini.
Oleh karena itu, bagi perempuan yang sedang haid, jangan sampai merasa kehilangan kesempatan untuk beribadah. Manfaatkan setiap momen Ramadan dengan amalan yang dianjurkan agar tetap bisa mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.