Asteroid berpotensi tabrak bumi pada 2032

0
165
Asteroid 2024 YR4 diprediksi menabrak bumi pada 2032 sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan di sejumlah negara yang kejatuhan.

Asteroid 2024 YR4 yang berukuran cukup besar untuk meghancurkan sebuah kota, diprediksi pengamat Catalina Sky Survey, David Rankin berpotesi menabrak permukaan bumi atau bulan pada 2032.

Seorang ilmuwan NASA (Badan Aeronautik dan Ruang Angkasa AS) seperti dilaporkan the Daily Mail (17/2) bahkan telah memprediksi lokasi lokasi tepatnya steroid 2024 YR4 akan menghantam bumi dan jika itu terjadi, asteroid akan jatuh di jalur sempit yang membentang antara AS bagian utara, melintasi Pasifik hingga sub-Sahara dan ke Asia .

Asteroid adalah benda d langit berupa batu dan logam yang mengorbit matahari dan memiliki bentuk dan ukuran yang sering disebut sebagai planet minor atau planetoid.

Yang mengkhawatirkan, menurut laporan koran tersebut,jatuhnya asteroid  diperkirakan melalui jalur yang membentang melewati beberapa wilayah berpenduduk padat termasuk Chennai, India, dan Pulau Hainan, China.

Sejauh ini, NASA memperirakan, kemungkinan terjadinya  tabrakan asteroid dengan bumi pada 22 Desember 2032 sebesar 1 : 48 atau 2,1 persen. Asteroid 2024 YR4 pertama kali terdeteksi pada 27 Desember 2024 tetapi dengan cepat melesat ke puncak tabel risiko dampak NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Dengan diameter hingga 90 meter, atau kira-kira seukuran Patung Liberty, asteroid diprediksi dapat menyebabkan kerusakan dahsyat pada setiap wilayah berpenduduk di sepanjang koridor risiko.

Jika asteroid tersebut benar-benar menghantam bumi, para ahli  memperkirakan asteroid YR4  bisa melepaskan ledakan setara dengan delapan megaton TNT atau lebih dari 500 kali bobot bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima pada 1945.

Skala Bahaya Level Tiga

Asteroid YR24 saat ini merupakan satu-satunya asteroid besar dengan probabilitas dampak lebih dari satu persen dan telah mendapatlkan peringkat langka tiga pada Skala Torino, skala untuk mengukur bahaya yang ditimbulkan oleh asteroid.

Sementara Asteroid ‘Dewa Kekacauan’ (God of Chaos) 99942 Apophis adalah satu-satunya objek lain dalam sejarah astronomi yang diberi peringkat tiga atau lebih tinggi pada skala ini.

Meskipun peluang 2024 YR4 menghantam Bumi masih tipis, Dr Rankin dapat menggunakan data tentang orbitnya untuk memprediksi di mana ia akan menghantam.

Dalam skenario ketika asteroid benar-benar bertabrakan dengan Bumi, ‘koridor risiko’ mengancam negara-negara termasuk India, Pakistan, Bangladesh, Ethiopia, Sudan, Nigeria, Venezuela, Kolombia, dan Ekuador.

Lokasi pendaratannya juga akan menentukan seberapa kuat dampaknya, dengan wilayah di ujung koridor lebih mungkin mengalami hantaman sekilas.

Namun, saat ini belum ada cukup informasi untuk mengatakan di mana sepanjang koridor risiko ini asteroid paling mungkin menabrak.

“Ukuran asteroid merupakan faktor besar skala kerusakan, juga lokasi benturan. Sulit untuk memastikan ukuran dan komposisi asteroid yang keluar dari orbitnya, tutur           Dr. Rankin

Biasanya, cara terbaik untuk membatasi ukuran adalah dengan pengamatan radar dan itu tidak memungkinkan saat ini,” kata Dr Rankin dikutip dari Space.com.

Saat ini diperkirakan ledakan itu akan berukuran serupa dengan asteroid Tunguska yang meledak dalam ledakan udara pada 1908. Meskipun ledakan ini menghantam daerah yang tidak berpenghuni, gelombang kejutnya masih bisa meratakan sekitar 80 juta pohon di area seluas 2.150 kilometer persegi.

Ledakan bekekuatan 15 megaton TNT

Pada perkiraan yang lebih tinggi, para ilmuwan memperkirakan ledakan bisa setara 15 megaton TNT atau bisa merobohkan bangunan tempat tinggal dan menyebabkan kematian hingga 18,9 km di segala arah dari episentrum.

Dalam beberapa bulan mendatang, NASA dan ESA berharap dapat menggunakan teleskop terkuat di Bumi untuk lebih menyempurnakan prediksi mereka tentang orbit asteroid.

Ini termasuk keputusan darurat yang langka untuk memberikan izin kepada tim ilmuwan internasional untuk menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) guna mempelajari 2024 YR4.

Tim ini akan menggunakan sensor inframerah JWST untuk mengukur panas yang terpancar dari asteroid tersebut guna membuat prediksi yang lebih baik tentang ukuran dan orbitnya.

Asteroid 2024 YR4 berukuran hampir sama dengan asteroid Tunguska, yang menyebabkan peristiwa tumbukan terbesar dalam sejarah yang tercatat saat melesat menembus atmosfer Bumi pada 1908, meratakan hutan seluas 2.150 km persegi.

Ilmuwan juga akan memiliki kesempatan yang baik untuk mempelajari lebih lanjut tentang asteroid tersebut saat ia melakukan lintasan dekat pertamanya dengan Bumi pada Maret pada jarak sekitar 8 juta kilometer.

Simulasi baru lintasan asteroid juga menunjukkan kemungkinan kecil bahwa asteroid itu akan menghantam Bulan dan bukan Bumi.

Perhitungan Dr Rankin menunjukkan bahwa ada peluang satu berbanding 333 bahwa 2024 YR4 akan bertabrakan dengan permukaan bulan, menciptakan ledakan keras tidak berbahaya yang dapat dilihat dari Bumi dengan mata telanjang.

Namun, bagi negara-negara di sepanjang koridor risiko yang diprediksi ini, ramalan tersebut meningkatkan kemungkinan yang mengerikan bahwa mereka mungkin menghadapi tabrakan yang menghancurkan dalam delapan tahun ke depan.

Saat ini, NASA tidak akan dapat menangkis asteroid jika menuju Bumi tetapi dapat mengurangi dampaknya dan mengambil tindakan yang akan melindungi nyawa dan harta benda.

Ini akan mencakup evakuasi area dampak dan pemindahan infrastruktur utama. Mencari tahu tentang lintasan orbit, ukuran, bentuk, massa, komposisi, dan dinamika rotasi akan membantu para ahli menentukan tingkat keparahan dampak potensial.

Namun, kunci untuk menekan ririko kerusakan adalah menemukan potensi ancaman sedini mungkin. NASA dan ESA menyelesaikan uji coba yang menghantamkan wahana antariksa seukuran lemari es ke asteroid Dimorphos.

Uji coba ini bertujuan untuk melihat apakah satelit kecil mampu mencegah asteroid bertabrakan dengan Bumi. Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) menggunakan teknik penumbuk kinetik-menabrak asteroid untuk menggeser orbitnya orbitnya (the daily           mail/space.com., detik.com/ns)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here