Bahagiamu Lengkap dengan Wakaf (1)

0
322
Wakaf Jalan Allah
Ilustrasi: Wakaf

BAHAGIAMU LENGKAP DENGAN WAKAF (1)

Badan Wakaf Indonesia (BWI) didirikan berdasarkan UU 41/2004 dengan tujuan untuk membina para pengelola wakaf (Nazhir) agar aset wakaf dikelola dengan baik dan produktif sehingga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi, maupun pembangunan infra struktur publik.

Hikmah daripada wakaf adalah mengalirnya pahala yang tak terputus kepada si wakif meskipun dia sudah meninggal dunia, terpupuknya rasa kepedulian sosial terhadap sesama, penghimpunan dana bagi kemaslahatan umat, meningkatkan kesejahteraan umat sehingga memperkecil jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Jika zakat adalah dana  umat yang hanya memberikan manfaat sekali waktu saja karena sifatnya konsumtif, maka wakaf adalah aset umat yang memberikan manfaat abadi karena sifatnya yang produktif. Yang dikelola dalam wakaf adalah aset, sehingga orang atau lembaga yang diberi amanah oleh wakif (pewakaf) wajib mengelola aset itu agar memberikan manfaat yang abadi (kekal). Manfaat aset wakaf bukan hanya diterima selama wakif masih hidup, tapi selama aset itu memberikan manfaat, walaupun si wakif telah meninggal dunia.

Ketika wakif mewakafkan sebuah Rumah Sakit misalnya, maka selama masih hidup ia dapat melihat langsung betapa produktifnya aset wakaf dapat membantu masyarakat, sehingga Allah pun akan mengganjarnya dengan pahala tiada terputus. Bahkan ketika dia sudah meninggal dunia, pahala itu terus mengalir kepadanya selama RS itu terus memproduksi manfaat.

Hadis Rasulullah SAW, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (Wakaf), ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya”(HR. Muslim)

Tidak seperti di luar negeri dimana wakaf telah menjadi roda pengerak ekonomi umat, wakaf di Indonesia belum banyak dikenal dan belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber pahala. Masyarakat masih terpaku kepada Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dan itupun belum maksimal karena penghimpunannya pun masih terlalu kecil dibandingkan dengan potensinya yang sangat besar. Diluar negeri lebih dikenal adanya Kementrian Wakaf ketimbang Kementrian Zakat. Oleh sebab itulah maka Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Dompet Dhuafa mulai gencar mensosialisasikan wakaf.

Pada hakekatnya semua manusia sedang berjalan menuju alam keabadian yaitu akhirat. Awalnya kita hidup di alam ruh, kemudian kita hidup di alam rahim dan sekarang kita hidup di alam dunia. Hakekatnya tidak dikenal istilah “mati” karena kita akan tetap hidup di alam yang berbeda. Perjalanan kehidupan selanjutnya adalah alam Barzah dan akan berakhir di alam akhirat. Perlu dipahami bahwa untuk menempuh perjalanan diperlukan bekal yang cukup, maka untuk perjalanan ke akhiratpun diperlukan bekal agar bisa hidup bahagia. Dunia adalah tempat menanam amal yang hasilnya akan dipanen di akherat, apa yang kita tanam maka itulah yang akan kita panen.  Oleh sebab itu marilah kita menanam kebaikan agar bisa memanen kebaikan di akhirat nanti.

Satu hal yang sangat istimewa adalah bahwa kita bisa menanam “pohon keabadian” melalui aset wakaf. Karena selama aset wakaf tersebut tumbuh subur dan produktif maka selama itu pula  ia akan mengalirkan pahala walaupun kita sudah meninggalkan dunia dan hidup dialam barzah.

**) Disarikan dari buku Bahagiamu Lengkap dengan Wakaf tulisan H. Ahmad Shonhaji

Advertisement div class="td-visible-desktop">