JAKARTA – Mendengkur saat tidur merupakan hal yang biasa terjadi, namun Anda harus mewaspadainya karena mendengkur yang berlebihan bisa menyebabkan penyakit yang serius seperti jantung dan stroke.
Mendengkur disertai Henti Nafas istilah medisnya adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA). OSA adalah gangguan tidur di mana individu mengalami berhenti nafas berulang selama tidur, yang seringkali disertai dengan mengorok keras.
Berikut ini adalah beberapa dampak OSA mempengaruhi jantung dan pembuluh darah:
1. Hipertensi
Ketika seseorang mengalami henti napas berulang selama tidur, tubuh mengalami penurunan kadar oksigen darah, yang memicu respon dari sistem saraf simpatik untuk meningkatkan tekanan darah.
2. Atrial Fibrilasi
Penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan OSA memiliki risiko lebih tinggi mengalami atrial fibrilasi, sebuah jenis aritmia di mana atrium jantung berkontraksi secara tidak normal. Ketegangan pada jantung akibat upaya berulang untuk bernapas melawan sumbatan jalan napas, bersama dengan stres oksidatif dan inflamasi yang disebabkan oleh kejadian hipoksia berulang, dapat merusak struktur dan fungsi jantung, meningkatkan risiko atrial fibrilasi.
3. Penyakit Jantung Koroner
Fluktuasi oksigen dan tekanan darah yang terjadi akibat OSA dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Kekurangan oksigen berulang dapat mempercepat proses aterosklerosis, di mana plak terbentuk di dalam arteri yang memasok darah ke jantung. Ketika plak ini pecah atau menyumbat arteri, bisa terjadi serangan jantung.
4. Gagal Jantung
OSA secara langsung mempengaruhi kinerja jantung. Serangan berulang dari hipoksia dan fluktuasi tekanan intratorakal dapat menyebabkan peningkatan beban kerja jantung yang secara bertahap bisa melemahkan otot jantung, mengarah pada gagal jantung.
5. Peningkatan Risiko Stroke
OSA juga meningkatkan risiko stroke, yang terjadi ketika pasokan darah ke sebagian otak terhambat. Gangguan dalam pola tidur dan peningkatan tekanan darah yang berhubungan dengan OSA dapat mempengaruhi sirkulasi darah otak dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
6. Meningkatnya Risiko Diabetes
Selain dampak pada kesehatan kardiovaskular, OSA juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes tipe 2. Gangguan tidur dan hipoksia intermiten yang terjadi selama OSA mengganggu keseimbangan hormon dan sensitivitas insulin.