JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahrain mengungkap di awal tahun ini, negaranya telah menggagalkan serangan teroris yang didukung oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Pernyataan itu mengkonfirmasi laporan media sebelumnya tentang dugaan serangan yang direncanakan. Televisi pemerintah Saudi Arabia, Al-Ekhbariya dan surat kabar Bahrain Akhbar al-Khaleej melaporkan, penyelidikan Kemendagri Bahrain menemukan adanya kelompok baru yang disebut “Brigade Qassem Soleimani”. Kelompok ini, telah merencanakan menyerang beberapa struktur publik dan keamanan di Bahrain. Namun laporan tersebut tidak memberikan penjelasan waktunya.
“Kami ingin memperjelas, bahwa kasus ini kembali ke awal 2020. Saat ini sedang diperiksa oleh pengadilan terkait,” kata pernyataan Kemendagri Bahrain, dikutip kantor berita Reuters.
Laporan oleh Akhbar al-Khaleej mengatakan, serangan yang gagal itu direncanakan untuk membalas pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada Januari di Irak oleh serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS).
Dikatakan, pasukan keamanan menggagalkan rencana tersebut setelah menemukan alat peledak di daerah Badei, yang ditargetkan terhadap delegasi asing yang sedang berkunjung. Mengutip media tersebut, kini kasusnya sedang didalami terhadap 18 terdakwa. Sebanyak sembilan di antaranya sekarang berada di Iran.
Sayangnya Iran tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Sebelumnya, Iran selalu membantah terlibat dalam urusan dalam negeri Bahrain.