Banjir Konawe, 202 Rumah Hanyut dan 5.703 Orang Mengungsi

Ilustrasi Ribuan rumah terendam banjir di Konawe/ Sindonews

KONAWE – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa (11/6) malam sedikitnya 5.703 orang mengungsi akibat bencana banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Kasubdit Pengembalian Hak Pengungsi Kedeputian Penanganan Darurat BNPB Budhi Erwanto mengatakan sampai dengan 11 Juni 2019 pukul 21.00 WITA, total 1.598 kepala keluarga (KK) atau 5.703 jiwa mengungsi dari 42 desa dan tiga kelurahan di enam kecamatan.

Banjir juga membuat 202 rumah hanyut dan merendam  1.396 rumah, fasilitas umum (fasum) dan fasos seperti 28 gedung sekolah (8 SD, tiga SMP, dan 17 PAUD) dan dua gedung balai desa.

Ia menambahkan, satu jembatan penghubung Desa Laronanga – Desa Puwonua hanyut, satu jembatan tidak bisa dilalui karena terendam di Desa Padalerutama. Lalu jembatan pada jalan antarprovinsi di Kelurahan Asera terputus, dan jembatan di Desa Amorome Utama hanyut.

Kemudian Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Desa Tanggulari – Desa Tapuwatu terputus. Sebanyak lima bangunan masjid terendam, dua unit puskesmas terendam di Kecamatan Andowia.

Lebih lanjut dia menyebutkan pengungsi membutuhkan pelayanan kesehatan, dapur umum dan kebutuhan dasar, matras, tenda pengungsi, selimut, dan family kit. “Selain itu genset, alat komunikasi, light tower, pakaian layak pakai, makanan siap saji, gas elpiji, senter, sepatu boot, sarung tangan, juga mantel,” ujarnya, sebagaimana dilansir Republika.co.id.

Advertisement div class="td-visible-desktop">