BOJONEGORO – Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, saat ini masih berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang terpantau masih tinggi.
Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo, Budi Indro Sulistyo, mengatakan prediksi tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari BNPB yang melakukan analisasi data dari BMKG.
“BNPB juga menginstruksikan tim BPBD melakukan pemantuan pada titik-titik rawan banjir dan longsor di wilayah masing-masing secara intensif,” katanya mengutip instruksi BNPB, Selasa (21/3/2017).
BPBD juga harus memastikan personel Tim Reaksi Cepat (TRC), relawan, logistik, juga berbagai prasarana lainnya disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
“Tim BPBD masih tetap bersiaga dalam menghadapi ancaman bencana di musim hujan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo.
Hanya saja, menurut dia, kesiapsiagaan tidak dilakukan dengan membentuk posko bersama yang melibatkan berbagai tim penanggulangan bencana dari berbagai instansi terkait.
Ditambahkannya, ancaman banjir di daerahnya bukan banjir luapan Bengawan Solo, tetapi banjir bandang, selain tanah longsor. “Kondisi tanah di daerah kami sudah jenuh sehingga ketika terjadi hujan deras akan terjadi banjir bandang,” ujarnya.
Ia menambahkan BPBD akan mencabut status siaga dalam menghadapi bencana setelah hujan reda yang diperkirakan akhir Maret mendatang