Ilustrasi lembaga pemantau HAM untuk Suriah mengatakan 280 warga sipil tewas dalam Operasi Afrin dan Turki membantahnya/ AFP
AFRIN – Sebuah ledakan bom di sebuah bangunan empat lantai di kota Afrin di barat laut Suriah menewaskan tujuh warga sipil dan empat anggota Tentara Suriah.
Ledakan tersebut terjadi setelah pemberontak Suriah merebut kota tersebut dengan pasukan Turki pada hari Minggu (18/3/2018), menyatakan kontrol penuh setelah kampanye delapan minggu untuk mengusir pasukan YPG Kurdi.
Anadolu mengatakan bom tersebut ditanam oleh teroris, meledak saat pejuang Suriah melakukan pencarian, dan merusak bangunan dan kendaraan lain yang rusak parah.
Reuters mengutip pada Senin (19/3/2018), jika seorang juru bicara pemberontak Angkatan Darat Suriah yang didukung Turki mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah memasuki Afrin sebelum fajar.
Sebuah monitor perang, mengatakan beberapa pejuang YPG menentang perintah untuk menarik diri, namun pasukan Turki memegang kendali.
Turki mengatakan YPG merupakan perpanjangan dari kelompok PKK militan yang memerangi pemberontakan di Turki, dan bersumpah untuk menghancurkan apa yang digambarkannya sebagai “koridor teror” wilayah yang dikendalikan YPG di sepanjang perbatasan selatan Turki dengan Suriah.
Ia mengatakan bahwa target berikutnya adalah wilayah Suriah lebih jauh ke timur dimana pasukan AS berada disamping YPG, sekutu Washington yang melawan Negara Islam di Suriah.