JAYAPURA – Insiden penyerangan massa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat (17/07/2015) kemarin, rupanya tidak hanya memakan korban dari pihak umat Muslim semata. Umat nonmuslim pun turut menjadi korban setelah kios-kios mereka dilahap si jago merah yang disulut pelaku pembakaran.
Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) cabang Jayawijaya mencatat setidaknya ada 10 kepala keluarga (KK) yang turut menjadi korban kerusuhan tersebut. Rumah dan kios mereka kini tinggal puing-puing setelah api membakarnya.
Relawan BSMI cabang Jayawijaya, Nurkhoiron mengatakan, untuk meringankan beban cobaan mereka maka BSMI memberikan bantuan secara tunai langsung kepada 10 KK tersebut. Saat ini sudah tujuh KK yang mendapatkan bantuan, sementara tiga lainnya belum bisa ditemui.
“Ini adalah bantuan tahap pertama bagi korban yang nonmuslim. Dananya dari internal BSMI, sebab kami belum bisa melakukan penggalangan dana,” kata Nurkhoiron, kemarin.
Dia melanjutkan, sejalan dengan pemberian bantuan tahap orrtama, BSMI juga akan melakukan pendataan ulang warga yang menjadi korban baik yang telah mengungsi ke Wamena ataupun yang masih bertahan di Tolikara.