WASHINGTON—Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi memiliki tanggung jawab moral untuk meredakan ketegangan antara kelompok mayoritas Buddha dan minoritas Muslim Rohingya. Demikian disampaikan peraih Nobel Perdamaian, Dalai Lama.
Pemimpin spiritual Tibet ini mengatakan, ia telah menekankan masalah Rohingya dalam pertemuannya dengan Suu Kyi, yang berkuasa sejak bulan April lalu. “Dia sudah memiliki Hadiah Nobel Perdamaian, sebuah Nobel Laureate, sehingga secara moral ia harus melakukan upaya untuk mengurangi ketegangan antara komunitas Buddha dan komunitas Muslim,” katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Washington, Senin (13/6) waktu setempat.
“Saya benar-benar mengatakan dia harus berbicara lebih terbuka,” tegasnya.
Dalai Lama mengakui, masih banyak biksu di Myanmar yang masih memiliki sikap negatif terhadap umat Islam. Ia menyarankan, segenap ummat Buddha untuk selalu mengingat “wajah Buddha” agar memiliki rasa toleransi yang tinggi. “Jika Buddha ada, ia pasti akan melindungi saudara-saudara dari Muslim,” katanya.
Pemerintah Myanmar yang baru diumumkan akhir bulan lalu bahwa Aung San Suu Kyi akan memimpin upaya baru untuk membawa perdamaian dan pembangunan untuk negara bagian Rakhine. Suu Kyi mengatakan saat kunjungan Sekretaris Negara AS John Kerry bulan lalu, negara itu membutuhkan “cukup ruang” untuk menangani masalah Rohingya.
