JAKARTA – Erupsi Gunung Raung yang terletak di Kabupaten Bondowoso tidak hanya berdampak kepada aktivitas warga setempat saja, tetapi juga berdampak kepada warga yang berada di luar wilayah itu seperti Banyuwangi, Bali, bahkan Australia.
Tingginya abu vulkanis yang mencapai 1.000 meter dari puncak gunung dan terbawa angin ke arah barat daya dan selatan serta merta menghujani angkasa Bandara Udara Blimbingsari, Banyuwangi. Akibatnya seluruh jadwal penerbangan dibatalkan baik yang keluar ataupun yang masuk.
Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pun mengalami nasib yang sama dengan Bandara Blimbingsari. Semenjak Gunung Raung meletus pada Jumat (10/07/2015), Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah langsung ditutup. Kemudian pada keesokan harinya dibuka untuk penerbangan namun ditutup pada hari Minggu (12/07/2015) pukul 10:30 WITA dan berlaku selama 30 jam.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo mengatakan, penutupan bandara disebabkan abu vulkanik Gunung Raung mengarah ke wilayah Bali.
Akibat kejadian ini, ada ratusan penerbangan menuju dalam dan luar negeri yang tak terlayani hari ini. “Kami melayani 382 penerbangan tiap harinya,” kata Trikora.
Warga Australia yang ingin menghabiskan waktu liburannya di Pulau Bali pun harus menggigit jari karena seluruh penerbangan dari Negeri Kangguru ke Pulau Dewata dibatalkan pascaletusan Gunung Raung. Tercatat ada dua maskapai penerbangan Australia yang melayani rute ke Bali yang membatalkan penerbangannya, yaitu Jetstar dan Virgin Australia.
Selain warga negara Australia yang ingin berlibur ke Bali, mereka yang hendak kembali ke Australia pun terpaksa harus menunggu waktu karena pembatalan penerbangan bersifat in and out. Pihak Jetstar direncanakan akan memberikan pengumuman pada hari ini demikian pula dengan Virgin Australia yang memberikan keterangannya pada pukul 13:00 WIB siang nanti setelah mereka menganalisa informasi terbaru dari Volcanic Ash Advisory Centre.