BOGOR – Dompet Dhuafa mengundang Blogger sebagai bagian dari sosialisasi wakaf dalam program “Wake Up! Wakaf” yang bersinergi dengan zakat, infak, dan sedekah.
Dalam diskusi bertajuk Blogger Meet Up: Waqf Productive Sharing Session and Visit di Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, Parung, Bogor, Rabu (2/10/2019) tersebut, hadir 52 blogger dari Jabodetabek.
Blogger diperkenalkan perihal gerakan terbaru dari Dompet Dhuafa, yakni “Wake Up! Wakaf”. Kegiatan ini sebagai upaya penyebaran informasi wakaf dan manfaatnya bagi kaum milenial melalui literasi media blog.
General Manager Mobilisasi Wakaf Dompet Dhuafa Bobby P. Manullang mengungkapkan bahwa wakaf di Indonesia masih tertidur. Masyarakat di Indonesia, katanya, masih terperangkap dalam tiga mindset mengenai wakaf. Pertama, wakaf adalah ibadah yang hanya untuk orang kayak. Kedua, wakaf ditunaikan dalam bilangan yang besar.
“Dari dua mindset yang terbentuk itu, muncul mindset ketiga. Yang mengukuhkan orang untuk menunda wakaf. Wakaf nanti aja lah, tunaikan yang wajib-wajib dulu,” ujar Bobby.
Padahal, sambungnya, Dompet Dhuafa sudah memiliki Gerakan Sejuta Wakif yang menggerakan masyarakat dalam segala lapisannya untuk berwakaf. Dimulai dari Rp 10.000, dan akan menjadi 10 miliar jika dilakukan oleh sejuta orang.
“Wakaf masih memiliki gap antara pertumbuhan aset dengan pertumbuhan wakaf tunai. Banyak aset yang dimiliki namun tidak memiliki dana untuk membangun dan memproduktifkannya,” terang Bobby, dilansir Znews.id.
Dia menambahkan jika milenial memiliki rasa sensitif yang tinggi terhadap isu kemanusiaan. Wakaf tentu bisa menyasar milenial melalui testimoni penerima manfaat. Salah satu contohnya adalah penderita katarak yang sembuh berkat perawatan dari rumah sakit wakaf.
Sementara, Direktur Mobilisasi Zakat Infak Sedekah Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi berharap adanya pencapaian yang baik dari hadirnya para Blogger. Tulisan dari Blogger yang akan disebarkan, kata Yuli, diharapkan dapat memperluas jangkauan sosialisasi tentang wakaf.