Dukungan Internasional untuk Palestina Memuncak di Sidang PBB

Ilustrasi. (Foto: aljazeera.net)

JAKARTA, KBKNews.id – Menyusul langkah Inggris, Kanada, dan Australia yang secara resmi mengakui negara Palestina pada Minggu (21/9/2025), semakin banyak negara diperkirakan akan mengikuti jejak serupa dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat.

Para pemimpin dunia yang berkumpul di New York pada Senin akan berpartisipasi dalam konferensi internasional mengenai penyelesaian damai konflik Palestina serta penerapan solusi dua negara.

Diperkirakan, Prancis, Belgia, Luksemburg, Malta, Portugal, Andorra, dan San Marino akan menyampaikan pengakuan resmi terhadap Palestina.

Langkah Inggris, Australia, dan Kanada

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa “saatnya telah tiba” untuk mengakui kemerdekaan Palestina. Starmer mengumumkan pengakuan resmi negara Palestina dengan kata-kata berikut:

“Di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara tetap hidup,” ucapnya

“Jadi, hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian dan solusi dua negara, saya menyatakan dengan tegas, sebagai perdana menteri negara besar ini bahwa Inggris secara resmi mengakui negara Palestina,” lanjut Starmer.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga mengumumkan keputusan serupa, menyebut langkah ini sebagai pengakuan atas aspirasi sah rakyat Palestina untuk memiliki negara merdeka.

Di pihak lain, Perdana Menteri Kanada Mark Carney menekankan pengakuan negaranya merupakan bagian dari dukungan terhadap solusi dua negara yang selama ini konsisten diusung Kanada sejak 1947.

“Sejak 1947, kebijakan setiap Pemerintah Kanada adalah mendukung solusi dua negara demi perdamaian yang abadi di Timur Tengah,” tulisnya di X.

Ketiga keputusan tersebut disambut hangat oleh Kementerian Luar Negeri Palestina, yang menyebutnya sebagai langkah berani mendukung rakyat Palestina.

Gelombang Pengakuan dari Eropa

Awal September, Pemerintah Belgia menyatakan keputusannya setelah sidang kabinet khusus, yang salah satunya menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza.

Wakil Perdana Menteri Belgia Maxime Prevot bahkan menyebut situasi yang terjadi dapat digolongkan sebagai genosida, meskipun itu bukan sikap resmi pemerintah koalisi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan niat negaranya untuk mengakui Palestina pada 22 September, sekaligus menegaskan komitmen Prancis mendukung reformasi dan stabilitas pemerintahan Palestina.

Dukungan serupa datang dari Luksemburg, Malta, Portugal, Andorra, hingga San Marino yang telah menandatangani Deklarasi New York sebagai komitmen mendukung terwujudnya solusi dua negara.

Sikap Israel dan AS

Di sisi lain, Israel bereaksi dengan ancaman pencaplokan Tepi Barat jika semakin banyak negara mengakui Palestina.

Amerika Serikat tidak secara terbuka menolak langkah tersebut, namun Menteri Luar Negeri Marco Rubio memperingatkan bahwa pengakuan Palestina oleh negara-negara Eropa dapat mempersulit proses perdamaian di Gaza.

Sejak deklarasi kemerdekaannya pada 15 November 1988, Palestina telah diakui oleh 147 dari 193 anggota PBB. Dengan tambahan 10 negara baru, jumlah pengakuan diperkirakan bertambah menjadi 157 negara.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here