PASIEN dewasa asal negara bagian Missouri, Amerika Serikat menjadi orang pertama di negara Paman Sam itu yang dites positif mengidap flu burung tanpa kontak dengan hewan terinfeksi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Department of Health and Senior Services Missouri pada Jumat (6/9) melaporkan, pasien itu telah dirawat di RS sejak 22 Agustus.
Ia kemudian diberi obat antivirus untuk melawan influenza, kemudian dianggap sembuh dan dipulangkan. Karena jenis flu pasien tampak mencurigakan pada tes awal, pasien dikirim untuk pengujian tambahan di laboratorium Negara Bagian Missouri dan federal yang mengindentifikasinya H5 atau flu burung.
CDC mengaku belum mengidentifikasi adanya penularan ke kontak dekat pasien atau orang lain. Para ilmuwan setidaknya telah menyuarakan keprihatinan mereka mengenai meningkatnya jumlah mamalia yang terinfeksi flu burung, meskipun kasus pada manusia masih jarang terjadi.
Mereka khawatir tingkat penularan yang tinggi dapat memfasilitasi mutasi virus, yang memungkinkannya untuk ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan (7/9) mengaku justru merasa gembira dengan temuan kasus flu burung di AS kali ini.
“Ini sangat menggembirakan. Sistem pengawasan penyakit nasional telah mengidentifikasi kasus ini, pasien telah menerima pengobatan antivirus, dan tidak ada kasus lebih lanjut yang terdeteksi di antara kontak-kontak yang dekat,” jelas WHO.
Meski begitu, WHO tetap menekankan pada kebutuhan akan penelitian lebih lanjut. “Sangat penting bahwa penyelidikan terhadap paparan pasien dilanjutkan, seperti yang ditunjukkan oleh otoritas nasional dan negara bagian, untuk menginformasikan kegiatan pencegahan dan tanggapan lebih lanjut,” kata Dr Maria Van Kerkhove, Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO.
Ia menegaskan, WHO sangat mendukung upaya AS untuk melakukan pengawasan terhadap influenza zoonosis di seluruh sektor manusia, lingkungan, dan hewan.
“Sangat penting untuk memahami peredaran flu burung pada unggas, burung liar, dan hewan lainnya di negara bagian ini,” ujarnya tentang Missouri.
Pengawasan penyakit yang lebih ketat pada hewan, ujarnya, sangat penting untuk melindungi kesehatan hewan dan manusia,” jelas Van Kerkhove.
Orang ke-14 terpapar H5
Temuan pasien yang positif terpapar flu burung tersebut adalah orang ke-14 yang terpapar dan orang pertama yang tidak memiliki kontak dengan hewan.
“Memang tidak ada infeksi H5 pada sapi perah yang dilaporkan di Missouri, tetapi, beberapa kasus H5 pada kawanan ternak komersial atau di pekarangan rumah dan burung-burung liar telah dilaporkan,” kata Departemen Kesehatan Missouri.
Semua kasus flu burung sebelumnya i AS ditemukan pada pekerja peternakan, termasuk kasus pertama pada 2022.
Flu burung paling sering ditemukan pada burung liar dan unggas, tetapi baru-baru ini terdeteksi pada mamalia, dengan wabah pada sapi yang terlihat di seluruh negeri tahun ini.
Penyakit akibat virus H5N1 itu kadang-kadang dapat menginfeksi manusia melalui kontak dekat atau lingkungan yang terkontaminasi.
“Meskipun risiko terhadap masyarakat rendah, keadaan dapat berubah dengan cepat seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diperoleh,” kata CDC.
Dalam beberapa dekade sejak H5 ditemukan pada manusia, ada beberapa kasus yang jarang terjadi di mana sumber hewan tidak dapat diidentifikasi.
Namun sejauh ini belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan, yang secara signifikan akan meningkatkan level ancaman. (AFP/ns)