JAKARTA—Pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Aceh masih tinggal di tempat yang kurang layak. Mereka bercampur baur antara laki-laki dan perempuan, antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Untuk itu, Forum Zakat (FOZ), asosiasi organisasi pengelola zakat di Indonesia, tengah membangun shelter yang lebih layak huni.
Ketua FOZ Bidang Sinergi, M. Khoirul Muttaqin mengatakan, FOZ tengah membangun sembilan barak pengungsi. “Satu barak terdiri dari 10 kamar dengan nilai total satu barak Rp 215.500.000,” jelasnya dalam konferensi pers di Gedung PP Muhammadiyah, Selasa (7/7/2015).
Khoirul menambahkan, setiap kamar itu nantinya akan diisi tiga orang. Dengan demikian, barak tersebut dapat menampung sebanyak 270 orang pengungsi muslim. Saat ini proses pembangunan sudah mencapai 95 persen.
“Harapannya, sebelm Idul Fitri, para pengungsi sudah bisa menempati barak yang disediakan yang sudah disesuaikan dengan jenis kelamin dan mahram-nya. “
Namun demikian, Khoirul mengatakan, pembagian barak ini belum mempertimbangkan hubungan keluarga. Karena itu, Forum Zakat juga menggagas adanya family tracking, untuk melacak hubungan keluarga antarpengungsi. Saat ini, FOZ telah menginisiasi dilakukan pendataan golongan darah, foto diri, biodata, dan pembagian kelas belajar. “Kita kesulitan karena tidak paham mereka hubungannya apa satu sama lain. Ini untuk mencegah kumpul kebo,” kata Khoirul.
Setelah pembangunan shelter di Kuala Langsa telah selesai, saat ini sinergi FOZ hendak menyasar ke Bayeun dan Timbang Langsa. Lokasi seluas 6 hektare di Timbang Langsa disediakan oleh Pemerintah Kota untuk lokasi penampungan pengungsi Rohingya sampai setahun ke depan (sesuai tenggat yang diberikan Pemerintah).