GAZA – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, memulai pelatihan bersenjata untuk 25.000 warga Palestina di seluruh jalur Gaza yang berada di bawah kendali gerakan Islam itu.
Kegiatan tersebut dijuluki “kamp perintis kemerdekaan,” Hamas merekrut laki-laki berusia antara 15 sampai 60 di kantong Hamas di bagian pantai.
Pelatihan ini ditujukan untuk mempersiapkan generasi muda Palestina untuk meraih kemerdekaan murni Palestina. Peserta diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan spiritual, mental dan fisik. Mereka harus siap jika sewaktu-waktu terpanggil untuk melakukan pertempuran dalam upaya pembebasan dari jajahan Israel.
Peserta dibekali pengetahuan tentang cara menggunakan amunisi, keterampilan kepramukaan, pertahanan sipil dan bantuan pertama medis.
Awal tahun lalu, sayap bersenjata Hamas juga sudah mengadakan pelatihan satu minggu untuk 17.000 laki-laki muda di Jalur Gaza berusia antara 16 sampai 21 sebagai bagian dari “pelopor pembebasan”.
Hamas membantah berusaha untuk membentuk tentara dari pelatihan ini, namun mengatakan program ini ditujukan untuk melatih generasi muda untuk keterampilan bela diri.
Sementara itu Xinhua melaporkan, Hamas hari Jumat (24/7/2015) menolak pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa mereka sudah mengadakan pembicaraan rahasia dengan Israel untuk mencapai gencatan senjata.
“Abbas mengklaim bahwa Hamas memegang negosiasi politik dengan pendudukan (Israel), itu tidak benar,” kata juru bicara Hamas di Gaza Sami Abu Zuhri menyampaikan pernyataan pers ke media yang dikirim lewat email.
