IFJ : 25 Tahun Terakhir 2.297 Wartawan Terbunuh Dalam Tugas

0
289
ist

Brussels- The International Federation of Journalists (IFJ) atau Federasi Wartawan Internasional Rabu (3/2) melaporkan dalam 25 tahun terakhir setidaknya ada 2.297 wartawan dan pekerja media yang terbunuh dalam menjalankan tugasnya.

“Setidaknya 2.297 wartawan dan pekerja media terbunuh sejak 1990,” ucap presiden IFJ Jim Boumelha dalam situs remi IFJ , ifj.org.

Jumlah ini termasuk sepanjang tahun 2015 lalu yang merenggut nyawa wartawan di seluruh dunia sebanyak 112 orang

Wartawan yang tewas antara lain penyebabnya menjadi target pembunuhan, serangan bom, baku tembak dan penculikan dalam perang dan konflik bersenjata di seluruh dunia. Ada juga yang dibunuh oleh kejahatan terorganisasi terkait pejabat korup.

Lebih lanjut Jim mengatakan, laporan ini merupakan penghormatan untuk keberanian dan pengorbanan bagi wartawan dengan mempertaruhkan nyawa untuk memberikan informasi dan memberdayakan masyarakat.

Negara yang mencatat jumlah pembunuhan wartawan tertinggi adalah: Irak (309), Filipinan (146), Meksiko (120),Pakistan (115), Federasi Rusia (109), Algeria (106), India (95), Somalia (75), Suriah (67) dan Brazil (62).

Sejak 1990, kawasan Asia Pasifik terdaftar sebagai tempat korban tewas tertinggi dengan angka 571, diikuti oleh Timur Tengah dengan 473 pembunuhan, Amerika dengan 472 pembunuhan, Afrika dengan 424 pembunuhan, dan Eropa dengan 357 jiwa meninggal.

IFJ menyeru kepada pejabat pemerintahan, pihak kepolisian, angkatan militer dan lainnya yang berurusan dengan mereka untuk menghormati kebebasan wartawan.

Mereka mendesak “pemerintah untuk patuh dengan kewajiban internasional mereka dengan menelusuri pembunuhan wartawan dan membawa mereka yang bertanggungjawab ke pengadilan, sehingga mencegah kekerasan pada masa selanjutnya.”

Advertisement div class="td-visible-desktop">