Investigasi Ledakan Amunisi Garut: TNI Telusuri Masuknya Warga Sipil, 25 Prajurit Diperiksa

JAKARTA, KBKNews.id – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa tim investigasi telah memeriksa 25 personel TNI dalam kasus ledakan amunisi yang terjadi di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025), dan menyebabkan belasan korban jiwa.

“Tim investigasi telah meminta keterangan beberapa saksi. Dari masyarakat ada 21 orang dan unsur TNI 25 orang,” kata Wahyu dalam siaran pers.

Selain memeriksa saksi, tim juga mengumpulkan barang bukti dari lokasi ledakan yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Bukti-bukti tersebut akan dianalisis dan dicocokkan dengan keterangan para saksi untuk mengetahui penyebab utama dari peristiwa tragis tersebut.

Tim juga tengah menyelidiki mengapa sejumlah warga sipil bisa berada di area pemusnahan amunisi milik TNI AD.

Wahyu menyatakan, pihaknya belum dapat mengungkap hasil lengkap dari investigasi yang masih berlangsung.

Sebelumnya, Wahyu menjelaskan bahwa ledakan terjadi saat TNI AD melakukan pemusnahan amunisi oleh personel Gudang Pusat Amunisi III milik Pusat Peralatan TNI AD, tepatnya pukul 09.30 WIB.

“Pada awal kegiatan, secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” ungkap Wahyu.

Dalam prosesnya, dua lubang dibuat sebagai tempat peledakan amunisi. Prosedur awal berjalan lancar: amunisi dimasukkan ke dalam lubang dan diledakkan menggunakan detonator, dengan hasil peledakan yang aman.

Namun, saat para personel hendak memusnahkan detonator yang sebelumnya dipakai—dengan cara serupa—secara mendadak terjadi ledakan dari dalam lubang. Ledakan itu menimbulkan korban jiwa sebanyak 13 orang, terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.

Berikut adalah nama-nama korban tewas akibat ledakan:

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda;
  3. Agus bin Kasmin;
  4. Ipan bin Obur;
  5. Iyus Ibing bin Inon;
  6. Anwar bin Inon;
  7. Iyus Rizal bin Saepuloh;
  8. Toto;
  9. Dadang;
  10. Rustiawan;
  11. ⁠Endang;
  12. Kopda Eri Dwi Priambodo;
  13. Pratu Aprio Setiawan.
Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here