
ZHASHUI – Lebih dari 700 tim penyelamat profesional dan 1.500 penduduk setempat masih mencari 31 orang yang hilang setelah kendaraan mereka jatuh ke sungai akibat runtuhnya jembatan di Provinsi Shaanxi, China, di tengah hujan lebat.
Pada konferensi pers di Zhashui, Kota Shangluo, Sabtu (20/7/2024), diumumkan bahwa 12 orang dinyatakan tewas dan satu orang berhasil diselamatkan.
Ketua Partai di Shangluo, Zhao Jing, menjelaskan bahwa hujan badai menyebabkan banjir bandang di Sungai Jinqian di Zhashui pada Jumat (19/7/2024) sekitar pukul 20.40, yang mengakibatkan bagian Jembatan Nomor 2 sepanjang 40 meter di Desa Yanping runtuh.
Jembatan sepanjang 366 meter ini merupakan bagian dari jalan tol Danfeng-Ningshan. Berdasarkan data dari sistem tol dan CCTV serta penyelidikan melalui telepon, tim penyelamat memperkirakan bahwa total 17 mobil dan delapan truk jatuh ke sungai.
Tim penyelamat masih mencari 18 kendaraan dengan 31 orang di dalamnya sepanjang 60 km hilir sungai, lokasi runtuhnya jembatan tersebut, kata Zhao dalam konferensi pers.
Operasi pencarian melibatkan penggunaan drone dan kayak. Pihak berwenang setempat telah menghubungi keluarga para korban dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah bencana susulan, sambil memantau risiko geografis dan menanggulangi banjir di wilayah tersebut.
Sebelum konferensi pers dimulai, para peserta mengheningkan cipta untuk para korban.
Aliran air sungai kini melambat menjadi 130 meter kubik per detik, dengan ketinggian air turun lebih dari tiga meter dibandingkan saat jembatan runtuh, sehingga kondisinya lebih mendukung operasi pencarian dan penyelamatan.
Zhao menyatakan bahwa enam kali hujan lebat telah melanda daerah itu sejak awal Juli, meningkatkan risiko banjir di lima sungai besar, dengan sejumlah bencana dilaporkan terjadi di tujuh wilayah dan distrik di kota tersebut.
Sebanyak 64.278 orang terdampak akibat bencana, dan pemerintah setempat telah merelokasi 37.597 orang demi alasan keamanan.