GAZA – Jet tempur Israel menyerang pusat pelatihan militer Hamas, di Pusat Galur Gaza, melukai dua orang tentara dan tenaga medis.
Ashraf al-Qedra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan kepada wartawan, dua orang keamanan luka ringan karena pecahan peluru dari rudal Israel yang ditembakkan dari daerah timur dari kamp pengungsi Nuseirat.
Radio Israel menyiarkan, serangan udara Israel ke jalur Gaza hanya sebentar, serangan itu membalas tembakkan dua roket ke Israel Selatan. Tidak ada kerusakan atau korban luka yang dilaporkan karena serangan roket itu.
Juru Bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner mengkonfirmasi, serangan udara itu, membalas roket yang menargetkan warga sipil di Israel Selatan. Roket mendarat di daerah terbuka, tidak menyebabkan cedera.
Ia juga menegaskan serangan menyasar “infrastruktur teror Hamas” di Gaza.
Ditambahkannya, sejak awal Agustus 2015 beberapa roket telah ditembakkan ke arah Israel Selatan. Kawasan tersebut dekat dari Israel, kawasan tersebut dijadikan sebagai landasan peluncuran serangan roket.
“Kami mengingatkan Hamas harus memenuhi tanggung jawab atau menghadapi konsekuensi,” jelasnya.
Jumat, 7/8/2015) sebuah kelompok militan yang setia kepada Negara Islam (IS), mengklaim bertanggung jawab atas meluncurkan dua roket dari Jalur Gaza ke Israel Selatan.
Dilaporkan Xinhua, kelompok itu mengatakan kepada wartawan, mereka menembakkan dua roket dari Jalur Gaza ke Israel sebagai balasan dari penyerbuan Yahudi ke Masjid al-Aqsa dan mengutuk Nabi Muhammad.
Selebaran yang berlogo bendera IS mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua roket, menyebut kelompok mereka sebagai “cucu dari Pengikut Mohammad di lingkungan Yerussalem.”