JAKARTA – Juminem, 62 tahun, warga Dawung RT3/RW3 (Sebelum SMK Palapa) Mijen, Semarang, Jawa Tengah, hanya punya anak semata wayang, bernama Winu. Dan Winu adalah anak istimewa, ia terlahir tidak memiliki tulang belakang. Meski sekarang sudah berusia 24 tahun, Winu hanya bisa terbaring di ranjang saja.
Apapun untuk kebutuhan Winu selama ini, dipenuhi oleh ibundanya Juminem. Ia merawat Winu seorang diri, karena sang suami sudah lama tiada. Kini, di usia yang tidak lagi muda, Juminem semakin tertatih. Dia semakin lemah dan lelah.
Selama ini ia tidak memperhatikan kesehatannya sendiri karena memberikan perhatian lebih untuk Winu. Memang kasih ibu sepanjang jalan, demi anaknya ia tidak peduli dengan penyakit yang menggerogotinya dari dalam tubuh.
Sebuah mioma sebesar bola basket bertumbuh di rahimnya dan kian hari bertambah parah, yang membuat dia diserang kesakitan dan semakin lemah.
Mioma itu membuat Bu Juminem susah bergerak dan mengurus Winu yang tak berdaya.
Ketiadaan jua yang membuat dia tidak segera mengobati miomnya. Jika ada rejeki, dia lebih mengutamakan kebutuhan untuk Winu dari pada berobat.
Namun Allah SWT, tidaklah membiarkan Sang Ibu yang bersahaja ini menanggung derita begitu lama. Allah SWT mentakdirkan kabar tentang ibu ini sampai ke Dompet Dhuafa Jawa Tengah (DD Jateng). Informasi itu disampaikan ke DD Jateng lewat orang-orang baik yang peduli dengan Bu Juminem.
Tidak berlama-lama DD Jawa Tengah, mengutus Umami dan Satriyo untuk mendampingi rangkaian ikhtiar untuk pengobatan Bu Juminem. Dimulai dari meminta rujukan dari faskes 1 yaitu ke Puskesmas Mijen, kemudian ke DKK untuk meminta penjaminan kesehatan.
Dilanjutkan dengan meminta rujukan ke faskes 2 yaitu RS Tugurejo dan akhirnya ke DKK utk meminta penjaminan kesehatan untuk operasi di RSUP Dr kariadi.
Alhamdulillah, Jumat 30 Desember 2016, Bu Juminem sudah dapat mengakses layanan di RSUP Dr Kariadi Semarang. Kini Mioma itu semakin membuat susah Bu Juminem untuk makan dan beraktifitas. Tiap hari ia merintih kesakitan. Mioma harus diangkat secepatnya.
Sekarang, Juminem dalam proses menunggu jadwal kamar operasi dari RSUP Dr Kariadi. Ikhtiar pengobatan akan terus dilakukan agar Bu Juminem kembali sehat.
“Saya yakin Allah punya rencana terbaik untuk saya”, tutur Bu Juminem.
Relawan DD Jateng yang mendampingi Bu Juminem terkaget mendengar komentar ibu ini.
“Nanti kalau sudah sembuh saya ingin menjadi relawan DD Jateng, Mba!, Barangkali tenaga saya bisa membantu hamba-hamba Allah dhuafa lainnya,” pesannya pada Umami.
“Sebaliknya bila operasinya gagal, semua harta benda saya, saya wakafkan untuk keperluan sosial melalui DD Jateng dan saya titip Winu,” wasiatnya sambil menangis.
Umami pun menitikan air mata mendengarkan wasiat sang Ibu, tulangnya pun ikut lemas.
“Winu, lebih butuh kehadiran ibunya, untuk itu Sang Ibu harus sembuh. Pengobatan Bu Juminem harus berhasil. Jangan biarkan lagi ketiadaan memperburuk keadaan,” ungkap Umami.
Untuk itu #MariMembantu Juminem segera dioperasi dan sembuh dari penyakitnya. Agar Winu tetap mendapat kasih sayang bundanya, sampai Allah benar-benar memisahkan dengan RidhaNya.
Ingin Bantu Juminem?
BCA 009.535.947.2
Mandiri 135.000.999.6875
BNI Syariah 33.11.55.77.29
a/n Yayasan Dompet Dhuafa Republika
Konfirmasi : 08157798783