
JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaporkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 mengalami penurunan sebesar 15 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari 2.159 kasus menjadi 1.835 kasus.
“Secara nasional, kecelakaan lalu lintas ini ada penurunan dari 2.159 turun menjadi 1.835 atau turun 15 persen,” kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan di Jakarta, Jumat (12/5/2024).
Jumlah korban meninggal mengalami penurunan 3 persen, dari 291 menjadi 281 orang. Namun, jumlah korban luka berat naik sebanyak 13 persen, dari 281 menjadi 317 orang, sedangkan korban luka ringan turun dari 3.036 menjadi 2.424 orang.
“Itu kita bandingkan masa arus mudik dan balik tahun 2023,” kata Aan.
Menurutnya, kecelakaan paling umum selama perayaan Idulfitri 1445 Hijriah adalah tabrakan depan-depan, dengan 433 kejadian, diikuti oleh tabrakan depan-belakang sebanyak 379 kejadian.
“Depan belakang ini artinya tidak menjaga jarak, bisa juga mengantuk, menabrak. Tidak antisipatif,” katanya.
Sementara itu, kecelakaan tunggal tercatat sebanyak 342 kejadian. Aan menjelaskan bahwa kecelakaan tunggal kemungkinan terjadi karena pengemudi lelah atau tertidur (micro-sleep).
Korlantas Polri juga mencatat bahwa sepeda motor mendominasi jenis kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan, mencapai 73 persen, diikuti oleh kendaraan angkut orang atau bus (12 persen), kendaraan angkut barang (10 persen), mobil pribadi (2 persen), dan lain-lain (3 persen).
“Yang tertinggi ada di wilayah Polda Jawa Timur, kemudian Polda Jawa Tengah, Polda Metro, Polda Sulawesi Selatan, dan Polda Bali. Itu lima terbesarnya,” kata Aan.
Aan menegaskan bahwa mayoritas kecelakaan dipengaruhi oleh tingkat kelelahan, dan mengimbau pengemudi untuk memastikan kondisi kesehatan mereka dalam keadaan prima.
“Jangan sekali-kali memaksa untuk terus berjalan berkendaraan mengemudi pada saat konsentrasi sudah berkurang, sudah kelelahan, harus istirahat,” tuturnya.