JAKARTA, KBKNEWS.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan hampir dua juta kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terjadi di Ibu Kota sejak awal tahun hingga Oktober 2025.
Kenaikan signifikan mulai terlihat sejak pertengahan tahun seiring memburuknya kualitas udara dan cuaca panas berkepanjangan.
Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyebut total 1.966.308 kasus ISPA tercatat di fasilitas kesehatan wilayah Jakarta. “ISPA masih menjadi penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di Puskesmas karena mudah menular melalui percikan droplet maupun partikel aerosol di udara,” ujarnya, Kamis (16/10).
Menurut Ani, peningkatan kasus tahun ini turut dipicu oleh kombinasi polusi udara dan musim kemarau basah yang berdampak pada daya tahan tubuh masyarakat. Kondisi tersebut memperbesar peluang penyebaran agen infeksi pernapasan di lingkungan padat penduduk.
Ia menjelaskan gejala umum ISPA antara lain batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Pada kondisi berat, penderita dapat mengalami sesak napas yang membutuhkan penanganan medis segera. Ani mengimbau warga menjaga pola hidup bersih dan sehat, memakai masker saat beraktivitas di ruang publik, serta segera memeriksakan diri bila mengalami gejala.
Sementara itu, BMKG melaporkan suhu maksimum di Jakarta pada Oktober mencapai 36,7 derajat Celsius, dan fenomena panas diprediksi berlanjut hingga November. Pakar kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama meminta Pemprov DKI memperkuat edukasi warga mengenai bahaya cuaca ekstrem dan menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang responsif.



