JAKARTA KBKNews.id – Gelombang panas yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir mulai berdampak pada kesehatan masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di beberapa daerah seperti Jawa, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan tercatat mencapai 34 hingga 37 derajat Celsius pada siang hari.
Kondisi cuaca yang terik dan ekstrem ini dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya migrain atau sakit kepala sebelah.
Mengutip laporan Health, migrain merupakan jenis sakit kepala berat yang terjadi berulang dan sering disertai gejala seperti mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya. Meski tergolong umum, migrain dapat sangat mengganggu aktivitas harian seseorang.
Dokter spesialis saraf lulusan Universitas Indonesia, dr. Zicky Yombana, Sp.S, menjelaskan beberapa cara untuk mencegah timbulnya migrain akibat paparan panas
“Hal pertama harus kita lakukan adalah hindari dulu pencetus panasnya secara langsung,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Ia menyarankan masyarakat untuk menggunakan topi, payung, atau kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan agar tubuh tidak terkena langsung sinar matahari.
Selain itu, memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga sangat penting. Disarankan untuk minum sekitar dua liter air per hari guna mencegah dehidrasi yang dapat memicu gangguan pada pembuluh darah dan menimbulkan sakit kepala.
Zicky juga mengingatkan untuk mengurangi konsumsi kafein, keju, cokelat, serta makanan mengandung MSG, karena bahan-bahan tersebut dapat memperburuk migrain.
Istirahat yang cukup juga menjadi faktor penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar.
“Tidurlah selama tujuh hingga delapan jam setiap hari agar tubuh mendapat waktu pemulihan dan terhindar dari stres,” tuturnya.
Lebih lanjut, Zicky menjelaskan bahwa cuaca panas dapat memicu dehidrasi, yang menyebabkan pembuluh darah di otak melebar akibat suhu tinggi.
Kondisi ini menambah tekanan di kepala dan meningkatkan denyutan pembuluh darah, sehingga menimbulkan rasa sakit yang lebih kuat.
“Sinar matahari yang terik juga bisa menstimulasi saraf di kepala, memperparah rasa sakit bagi penderita migrain,” katanya.
Selain itu, suhu panas yang berlebihan sering kali membuat kualitas tidur menurun, menyebabkan tubuh kelelahan dan stres yang pada akhirnya memperburuk gejala sakit kepala.


