BOGOR – Sepasang suami istri terseret arus deras banjir bandang di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Dalam situasi darurat, seorang warga bernama Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan. Sayangnya, suaminya, Asep Mulyana, yang mencoba menolong, justru terseret arus dan belum ditemukan hingga saat ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Senin.
BNPB mengkonfirmasi kejadian itu bermula saat air Kali Cisaru meluap hingga setinggi lutut dengan arus yang deras. Beruntung, kata dia, warga yang sebagian besar dalam keadaan panik karena banjir bandang datang secara tiba-tiba itu bisa menyelamatkan diri dengan berlindung dari arus deras menggunakan alat seadanya.
Abdul memastikan bahwa upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban, Asep, yang masih dilaporkan hilang itu saat ini sedang ditangani oleh tim petugas gabungan.
Tim yang terdiri atas petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri serta segenap relawan dan pemerintah desa di Kabupaten Bogor dan sekitarnya itu juga melangsungkan pendataan warga terdampak untuk kebutuhan penyaluran bantuan logistik.
Berdasarkan laporan terkini dari tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Bogor yang diterima pada Senin petang diketahui banjir sudah mulai surut setelah sebelumnya menggenangi sejumlah kecamatan, termasuk Kecamatan Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.
Tercatat oleh tim petugas reaksi cepat BPBD Kabupaten Bogor satu unit rumah dan satu pondok pesantren yang terdampak banjir di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin.
Kemudian, di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede tercatat ada sebanyak 137 rumah dengan jumlah korban terdampak total 547 orang warga. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak.