LONDON (KBK) – Upaya diet sehat dengan mengurangi konsumsi daging tidak akan berhasil apabila tidak dibantu dengan pengurangan emisi gas beracun atau efek rumah kaca untuk mencegah perubahan iklim yang berbahaya.
Hal itu disimpulkan Lembaga Studi British Think Tank, beberapa waktu lalu. Dikatakannya, tujuan utama dari konferensi perubahan iklim di Paris yang akan datang adalah untuk membatasi kenaikan suhu global hingga dua derajat Celcius pada akhir abad ini.
“Para peneliti percaya bahwa pemerintah di seluruh dunia masih bisa melakukan banyak hal untuk mencapai tujuan tersebut,” ungkap laporan British Think Tank.
Sejauh ini di sektor peternakan sudah menjamin akan membatasi hanya 15 persen output dari emisi gas rumah kaca secara global, kecuali permintaan yang tinggi terhadap kebutuhan daging, emisi di sektor ini juga akan meningkat ke titik yang berbahaya, tulis Para Peneliti dari Chatham House dan Universitas Glasgow.
Para peneliti mengatakan konsumsi daging sudah mencapai tingkat yang berlebihan di negara Barat, di negara-negara industri tersebut, komsumsi daging sudah dua kali di atas jumlah yang dianggap sehat oleh para ahli.
Angka lain juga menunjukkan bahwa dengan munculnya kelas menengah baru di negara berkembang, konsumsi daging pun meningkat sebesar 76 persen pada tahun 2050.
“Mengurangi konsumsi daging adalah upaya menjaga kesehatan dan menjaga perubahan iklim,” kata penulis laporan Laura Wellesley seperti dikutip KBK dari Xinhua, Kamis (26/11/2015).
Pemerintah harus mencari strategi untuk menutupi kesenjangan emisi secara cepat dan murah. Selain itu, harus ada sosialisasi perubahan pola makan secara drastis.