JAKARTA – Salah satu penyebab
terjadinya bencana kemanusiaan adalah karena putusnya jalur suplai makanan dan
obat-obatan. Contoh kejadian luar biasa yang masih teringat di benak masyarakat
dunia adalah dipotongnya jalur bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi
Palestina yang bermukim di kamp pengungsian Yarmouk, pinggiran kota Damaskus,
Suriah.
Akibat terputusnya suplai bantuan
makanan dan obat-obatan bagi penghuni kamp pengungsian Yarmouk adalah banyak
orang yang menderita kelaparan baik dari kalangan dewasa ataupun anak-anak dan
banyak orang tidak bisa mendapatkan akses kesehatan meskipun kondisinya kritis.
Asisten Penasihat Regional ICRC
Indonesia, Zezen Zaenal Muttaqien mengatakan, salah satu tugas pokok lembaga
kemanusiaan ICRC adalah membuka akses kemanusiaan bagi warga sipil ketika suatu
negara sedang dilanda peperangan. Ibarat kata, lembaga kemanusiaan harus rela menjadi tameng demi keselamatan orang lain yang ditolongnya.
Zezen mengatakan, ketika bencana
kemanusiaan terjadi dan mengancam keberlangsungan hidup warga sipil di lokasi
konflik, ICRC akan menyerukan humanitarian corridor. “Membuka jalur bantuan
kemanusiaan di daerah konflik adalah salah satu tugas utama ICRC,” kata Zezen
saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (07/06/2015).
Dia menambahkan, ketika Yaman
dilanda peperangan antara pemberontak Houthi dengan koalisi Arab dan suku-suku lokal
setempat, ICRC membantu pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia
ke Djibouti.
“Tujuan humanitarian corridor
adalah untuk memberikan waktu kepada para pekerja kemanusiaan agar dapat
memberikan pertolongan dan bantuan obat-obatan serta kebutuhan pokok lainnya,”
katanya.
Selain itu, lanjut Zezen, ICRC
juga biasa membantu menjadi pihak penengah ketika terjadi penawanan tahanan
perang yang biasanya terdapat warga sipil. Namun, ICRC tidak bisa sembarangan
melakukannya karena status mereka sebagai lembaga kemanusiaan yang netral.
“Sebagai organisasi netral, ICRC
dapat memberikan pertolongan jika diminta untuk berhubungan dengan pihak-pihak
yang terlibat,” ujar Zezen.
