JAKARTA – Lembaga Kemanusiaan International Committee of the Red Cross (ICRC) Kantor Indonesia, telah berhasil menghubungkan para pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Posko Pengungsian Aceh dengan keluarganya. Baik keluarga yang berada di Rakhine, Myanmar maupun yang terdampar di negara lain seperti Malaysia, Thailand dan Filipina.
Hal itu dikatakan kepada KBK oleh Zenzen Zaenal Mutakin, Asisten Penasehat Regional ICRC seusai buka puasa bersama di Kafe Pisa, Jl . Mahakam, Jakarta Selatan,
Selama dua minggu tim ICRC bergerak di Posko Pengungsian Rohingya dan Bangladesh di Aceh, menjalankan program RFL (Restoring Family Link), mereka membagikan formulir “Saya Mencari Siapa dan Saya Disini.”
“Dengan Program RFL ini sudah 700 pengungsi yang terhubung dengan anggota keluarganya, baik yang masih berada di Rakhine, Myanmar maupun di tempat lain,” jelas Zenzen.
Setelah mengisi formulir, tim ICRC yang berada di tempat yang disebutkan pengungsi, berusaha mencari anggota keluarga mereka, setelah bertemu mereka dihubungkan lewat telpon satelit. Akhirnya mereka yang bisa jadi sudah tahunan terpisah karena mengungsi, kini menjadi tersambung kembali.
“Kami dalam kasus pengungsi ini hanya sebagai pendukung, mandat utama diemban oleh UNHCR, IOM,” akhir Zenzen.