YERUSALEM – Majelis Umum PBB pada Selasa mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi untuk mencapai solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Rancangan resolusi tersebut, yang diajukan oleh Senegal dan disponsori bersama oleh banyak negara, termasuk Turki, diadopsi dengan 157 suara mendukung, delapan suara menentang, dan tujuh suara abstain.
Resolusi tersebut menyerukan implementasi resolusi-resolusi PBB yang relevan mengenai konflik Israel-Palestina, dan menegaskan kembali perlunya solusi dua negara yang akan mengarah pada “perdamaian yang adil, langgeng, dan menyeluruh di Timur Tengah.”
Resolusi tersebut selanjutnya menyerukan penyelenggaraan “Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.”
“Konferensi tersebut akan diselenggarakan dari tanggal 2 hingga 4 Juni 2025 di New York, didahului oleh pertemuan persiapan, yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2025,” katanya.
Resolusi ini juga menyerukan adopsi deklarasi di akhir konferensi, yang menekankan bahwa deklarasi ini harus menguraikan peta jalan untuk penyelesaian damai konflik Israel-Palestina dan pembentukan solusi dua negara.
Resolusi ini juga menyerukan dimulainya kembali negosiasi mengenai isu status akhir proses perdamaian Timur Tengah dan konferensi yang akan diadakan di Moskow dalam kerangka ini.
Juga, mendesak kedua belah pihak untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya, dan resolusi ini menekankan bahwa Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus mematuhi kewajibannya sebagaimana yang diuraikan dalam pendapat penasihat Mahkamah Internasional (ICJ).
Resolusi ini menuntut Israel “untuk mengakhiri kehadirannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang Diduduki secepat mungkin, untuk segera menghentikan semua kegiatan permukiman baru dan untuk mengevakuasi semua pemukim dari Wilayah Palestina yang diduduki, dan untuk mengakhiri tindakannya yang melanggar hukum.”