Manifesto Kebangkitan

Yudi Latif (Foto: Ilustrasi)

Saudaraku, negeri ini kian tampak seperti panggung komedi yang getir: tata kelola carut-marut, aturan dilabrak, adab diabaikan. Korupsi menjalar seperti wabah, politik jadi sandiwara murahan, rasa percaya antarwarga terkikis. Sebuah bangsa besar seolah kehilangan arah.

Keluar dari bayang pekat itu memang tidak mudah. Namun sejarah membuktikan: bangsa-bangsa lain pernah jatuh lebih dalam, tapi tetap bangkit. Jepang luluh lantak, Korea terbelah dan lapar, India terseok oleh kemiskinan, Rwanda hancur oleh perang saudara. Dari reruntuhan itu, mereka bangkit dengan langkah sederhana: pendidikan yang mencerahkan, kerja kolektif, rekonsiliasi, dan tata kelola bersih. Dari titik kecil yang dipelihara, lahirlah gelombang kebangkitan.

Indonesia pun menyimpan bara yang sama. Kita punya jiwa gotong royong, tanah air kaya raya, posisi strategis, dan Pancasila sebagai kompas nilai. Semua ini adalah benih, tapi benih tak akan tumbuh bila dibiarkan di tanah kering. Ia perlu disiram kesadaran, cahaya kejujuran, dan dijaga dengan disiplin.

Kebangkitan mesti bermula dari pembaharuan jiwa: menolak korupsi, menumbuhkan budaya malu pada ketidakadilan, rasa risi pada ketidakpantasan, menata politik sebagai pengabdian, dan menghidupkan solidaritas sosial. Dari kampung hingga kota, setiap langkah kecil dapat menyatu dalam arus besar kebangkitan bangsa.

Seperti Jepang menyalakan obor dari ruang kelas, Korea menumbuhkan harapan dari desa, India mengangkat martabat lewat ilmu, Rwanda menenun persatuan dari luka—Indonesia pun bisa menyalakan kembali api kebangkitan.

Maka hentikan keluhan panjang dan mulailah langkah nyata. Jangan menunggu pemimpin mesianis, sebab kebangkitan lahir bukan dari satu tokoh, melainkan jutaan hati yang menyala. Bila rumah sudah keropos, ia mesti dirobohkan untuk dibangun kembali. Begitu pula negara ini: hanya dengan keberanian merobohkan yang rapuh dan bengkok, lalu menegakkan yang lurus dan luhur, Indonesia akan kembali berdiri di halaman depan dunia.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here