
MATI suri atau fenomena near-death experience (NDE) yang telah lama menjadi perhatian peneliti dan juga disebutkan dalam al-Quran. walau bukan kematian yang sesungguhnya.
Tak sedikit orang yang mengalami NDE melaporkan pengalaman ‘gaib’ seperti melihat cahaya putih hingga merasa terbang ke luar dari tubuh.
Kehidupan setelah kematian terus menjadi perdebatan, paling tidak di kalangan ilmuwan. Banyak peneliti yang masih menyangsikan adanya dunia lain setelah jantung manusia berhenti berdetak.
Akan tetapi, suatu penelitian ilmiah membuktikan, kehidupan setelah kematian benar adanya. Bukti tersebut diperoleh setelah suatu tim dari Inggris meneliti secara medis terhadap pasien yang selamat, setelah mengalami kematian selama beberapa menit.
Detikhealth melaporkan, dalam studi terbaru, peneliti mengungkapkan teori psikologi evolusioner neuro-fisiologis untuk memahami kejadian ini.
Teori ini menyebut NDE terjadi ketika kadar oksigen di otak menurun, sementara konsentrasi karbondioksida meningkat dan menyebabkan asidosis cerebral.
Dikutip dari IFL Science, ini kemudian memicu reaksi berantai yang mengarah pada peningkatan rangsangan saraf di daerah otak utama, termasuk persimpangan temporoparietal dan lobus oksipital.
Kejadian itu disertai dengan pelepasan neurotransmitter endogen secara besar-besaran.Akibatnya, terjadi peningkatan sinyal serotonin yang mungkin bertanggung jawab atas munculnya halusinasi visual.
Sementara, lonjakan kadar endorfin memicu perasaan damai yang mendalam dan lonjakan dopamin memicu perasaan hiper-realitas terkait halusinasi tersebut.
“NDE mungkin merupakan bagian dari kaskade pertahanan yang dipicu oleh respons neurofisiologis terhadap ancaman saat respons perilaku lawan atau lari tidak lagi memungkinkan,” kata tim peneliti.
Pengalaman Tessa Romero
Salah seorang yang mengalami mati suri adalah Tessa Romero (50), asal Spanyol. ia mengalami serangan jantung mendadak dan jantungnya tidak berdetak selama 24 menit. Selama itu, tim medis berusaha menyelamatkan nyawa Tessa.
“Saya mendengar mereka berbicara soal infark miokard akut (IMA) atau serangan jantung mendadak. Tetapi tidak ada konsensus. Kita tidak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi,” kata Tessa dikutip dari the Daily Mail.
IMA adalah kondisi di mana otot jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah, menyebabkan kerusakan jaringan jantung akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung.
Ketika itu, Tessa mengaku merasakan kedamaian yang luar biasa. Ia tidak merasakan sakit fisik dan emosional, bahkan dirinya mengaku terbang keluar dari tubuhnya.
Aneh tapi nyata
Pada bagian lain, Tessa menuturkan, menurut dia pengalaman itu sangatlah aneh, tapi di satu sisi juga sangat terasa nyata.
“Aku bisa melihat orang datang dan pergi di klinik, dan aku bisa melihat kedua putri kecilku di ruang tunggu. Aku melihat tubuh orang terbaring di sana. Itu membingungkan karena aku tidak sadar bahwa aku telah mati,” ceritanya.
Tessa mengaku awalnya tidak percaya dengan fenomena semacam ini. Tapi semenjak kejadian tersebut, pikirannya berubah.
Sementara dalam ajaran Islam, mati suri (NDE) adalah peristiwa saat roh terlepas namun masih terikat pada tubuh, sehingga orang tersebut dapat kembali hidup, sebagai takdir Allah. Dalam al-Quran juga dijelaskan, mati suri adalah keadaan di mana salah satu ujung tali roh terlepas, tapi orangnya masih hidup karena ujung lainnya masih terikat.
Jadi, mati suri diakui menurut Islam, namun kondisi tersebut tidak dilihat sebagai kematian sebenarnya dan hakikatnya hanyalah perpindahan alam kehidupan.
Selebihnya, kematian adalah rahasia dan hak prerogatif Allah yang dengan mudah dapat mengambil atau mengembalikan roh seseorang. (the Daily Mirror, detikhealth/ns)