Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Namun, untuk meraih malam mulia ini, diperlukan persiapan dan kesungguhan dalam beribadah. Apa Itu Lailatul Qadar?
Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Quran, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Qadr:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”(QS. Al-Qadr: 1-5)
Malam ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Amalan yang dilakukan pada malam ini lebih baik daripada amalan yang dilakukan selama seribu bulan (sekitar 83 tahun). Oleh karena itu, setiap muslim berlomba-lomba untuk meraihnya.
Kapan Lailatul Qadar Terjadi?
Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil, yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa malam ini bisa berpindah-pindah setiap tahunnya. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk bersungguh-sungguh beribadah pada seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan.
Amalan-Amalan untuk Menjemput Lailatul Qadar
1. Memperbanyak Shalat Malam
Shalat malam, baik itu shalat Tarawih maupun Tahajud, adalah amalan utama yang dianjurkan pada malam-malam terakhir Ramadan. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang mendirikan shalat malam pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Memperbanyak Doa
Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar adalah:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai permintaan maaf, maka ampunilah aku.”
Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Aisyah Radhiallahu Anha.
3. I’tikaf di Masjid
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam biasa melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadan untuk mencari Lailatul Qadar. I’tikaf membantu kita fokus beribadah dan menjauhi hal-hal yang sia-sia.
4. Memperbanyak Membaca Al-Quran
Ramadan adalah bulan Al-Quran, dan Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Quran. Oleh karena itu, memperbanyak membaca, memahami, dan mentadabburi Al-Quran adalah amalan yang sangat dianjurkan. Para sahabat seperti Utsman bin Affan Radhiallahu Anhu bahkan mengkhatamkan Al-Quran setiap hari selama Ramadan.
5. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan
Ramadan adalah bulan untuk berbagi. Memperbanyak sedekah dan membantu sesama adalah amalan yang sangat mulia, terutama pada malam-malam terakhir Ramadan.
6. Menjauhi Hal-Hal yang Sia-Sia
Hindari perbuatan yang tidak bermanfaat, seperti bergosip, menonton tayangan yang tidak berguna, atau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif. Fokuslah pada ibadah dan amal shaleh.
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Beberapa tanda Lailatul Qadar yang disebutkan dalam hadits adalah:
– Udara terasa sejuk dan tenang.
– Matahari terbit pada pagi harinya dengan cahaya yang tidak menyilaukan.
– Hati terasa tenang dan damai.
Namun, tanda-tanda ini tidak mutlak. Yang terpenting adalah kita bersungguh-sungguh beribadah pada seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan.