NEPAL – Belum lagi hilang trauma karena goncangan dahsyatnya gempa bumi, Sabtu (25/4/2015), yang menewaskan 8.000 orang lebih, hari ini Selasa (12/5/2015), Nepal digoncang lagi oleh gempa dengan kekuatan 7,3 SR.
Menurut US Geological Survey, gempa kali ini berpusat di 83 KM sebelah Timur Kathmandu, dekat dari perbatasan Tiongkok. Gempa terjadi di kedalaman 15 km.
Dilaporkan, menghadapi gempa dahsyat ini, penduduk kota dan pengungsi terlihat panik, semua warga turun ke jalan.
“Orang-orang sangat takut dan mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi,” kata Reporter CNN Prashup Rajbhandari melaporkan dari Kathmandu, Selasa (12/5/2015).
Akun resmi United States Geological Survey (USGS), merilis “Prelim M7.4 earthquake NEPAL May-12 07:05 UTC, updates http://on.doi.gov/1E3iIXL , 86 #quake tweets/min”
Informasi gempa ini langsung menjadi menjadi trending topic dunia di Twitter dengan hashtag #earthquakeagain.
Komisi Perencanaan Nasional (National Planning Commission/NPC) Nepal sedang menyusun rencana rekonstruksi dan rehabilitasi, yang akan segera disampaikan ke pemerintah dan komunitas internasional.
Govinda Pokhrel, Wakil Kepala NPC menyatakan kepada media lokal bahwa “tugas menilai kerusakan akibat gempa serta penyiapan rencana layak dilakukan secara simultan.”
NPC menggelar diskusi yang dihadiri oleh pada ahli rekonstruksi pada Minggu, (10/5/2015), antara lain membahas permukiman warga di daerah perbukitan dan pegunungan yang terdampaak gempa.
Kementerian Pembangunan dan Pengembangan Perkotaan sudah membentuk satuan tugas khusus untuk mengumpulkan data-data kerusakan akibat gempa berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
Sumber-sumber dari Kementerian Dalam Negeri mengatakan otoritas sudah menginstruksikan pemerintah daerah menyampaikan data-data kerusakan akibat gempa sesegera mungkin.
Menurut statistik kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekitar 600.000 rumah di negara berpenduduk 28 juta jiwa itu rusak akibat gempa.
Data PBB juga menunjukkan bahwa delapan juta warga Nepal terdampak gempa, sedikitnya dua juta di antaranya membutuhkan tenda, air, makanan dan obat-obatan.
PBB dan organisasi internasional yang lain sudah mengajukan permohonan dana 415 juta dolar AS untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang terdampak gempa besar itu.
Gempa kuat yang mengguncang Nepal mengakibatkan banyak kantor termasuk Kantor Presiden, Markas Pusat Tentara Angkatan Darat dan Mahkamah Agung rusak.
Menurut penilaian awal Kementerian Pendidikan, sebanyak 4.500 bangunan sekolah pemerintah juga rusak parah akibat gempa.
Otoritas kesehatan menyatakan fasilitas kesehatan di 14 daerah yang paling terdampak gempa membutuhkan perbaikan sebagian atau seluruhnya.
Sementara rumah sakit-rumah sakit di ibu kota Kathmandu masih sangat sibuk. Rumah Sakit Pusat Trauma di Kathmandu, Minggu (10/5/2015) menjalankan 98 operasi tulang belakang serta cedera kaki dan kepala. Sementara itu Rumah Sakit Tribhuvan University melayani 1. 350 pasien.
Kantor Perdana Menteri sudah memerintahkan Kementerian Budaya, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil menyiapkan rencana pelestarian dan pembangunan kembali situs-situs bersejarah. – CNN/Kabar24