Pasca Bom Sri Lanka, Presiden Larang Pemakaian Penutup Wajah

SRI LANKA – Para pejabat keamanan Sri Lanka telah memperingatkan bahwa mereka yang berada di belakang pemboman bunuh diri Minggu Paskah masih merencanakan lebih banyak serangan dalam waktu dekat,  dengan menggunakan sebuah mobil dan pembom yang menyamar dengan seragam militer.

“Mungkin ada gelombang serangan lain,” kepala divisi keamanan menteri (MSD),  mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen dan bagian keamanan lainnya, dilihat oleh Reuters pada Senin (29/4/2019).

“Informasi yang relevan lebih lanjut mencatat bahwa orang yang mengenakan seragam militer dan menggunakan van dapat terlibat dalam serangan itu,” kata surat tersebut.

Sementara itu Presiden Maithripala Sirisena telah melarang semua jenis penutup wajah yang menyembunyikan banyak identitas orang seminggu setelah pemboman Minggu Paskah.

“Tidak ada yang boleh menutup wajah mereka karena akan mempersulit proses identifikasi,” kata sebuah pernyataan dari kantor kepresidenan, dilansir Aljazeera.

Undang-undang yang mulai berlaku pada hari Senin tidak secara spesifik menyebutkan burqa atau niqab yang dikenakan oleh banyak wanita Muslim.

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">