
LUMAJANG – Aktivitas Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), masih didominasi oleh gempa letusan pada Jumat pagi setelah erupsi awan panas pada Kamis (28/3/2024).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, mengatakan bahwa pada periode pengamatan kegempaan, Jumat pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat sebanyak 17 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 70-155 detik.
“Selain itu juga terekam adanya enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 17-27 mm, S-P 16-35 detik dan lama gempa 77-187 detik,” tuturnya, dilansir dari Antara.
Secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup oleh Kabut 0-II. Tidak terlihat asap kawah. Cuaca berawan hingga cerah, dengan angin lemah bertiup ke arah selatan dan barat.
Pada periode pengamatan yang sama pada hari yang sama pukul 06.00-12.00 WIB, tercatat delapan kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 81-95 detik. Gempa embusan juga terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 14-50 detik.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi Badan Geologi Kementerian ESDM yang dirilis pada Kamis, tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada level III (Siaga) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Rekomendasi tersebut meliputi larangan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan. Masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru.
Selain itu, perlu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang bermuara di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.